Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebahagiaan Apa yang Dihadirkan Istri Salihah?

2 Agustus 2018   10:58 Diperbarui: 2 Agustus 2018   11:11 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : www.pinterest.com

Ada sangat banyak faktor yang bisa membawa kebahagiaan keluarga, ditinjau dari semua sisi secara utuh. Ada faktor yang bersumber dari personal penghuninya, ada faktor yang bersumber dari kondisi rumah, ada faktor yang bersumber dari fasilitas, ada faktor yang bersumber dari lingkungan, dan lain sebagainya.

Dari segi personal penghuni, yang membentuk kebahagiaan keluarga adalah suami yang salih, istri salihah dan anak-anak yang salih serta salihah. Pada tulisan kali ini, saya hanya akan membahas satu sisi, yaitu istri yang salihah.  

Istri merupakan salah satu tulang punggung keluarga, maka apabila istri memiliki watak, sifat dan karakter yang baik, keluarga pun akan baik. Sebaliknya, apabila istri memiliki watak, sifat dan karakter yang buruk, maka keluarga pun akan buruk. Hal ini bukan hanya kalimat sugesti atau motivasi.

Namun sudah sejak berabad yang lalu dinyatakan oleh Nabi Saw dalam berbagai hadits beliau tentang wanita atau istri salihah. Berbagai keterangan hadits menunjukkan betapa sangat fundamental peran istri dalam membangun kebaikan, keberkahan dan kebahagiaan keluarga.

Istri Salihah: Modal Kebahagiaan Keluarga

Sedemikian penting peran istri, sampai Nabi Saw menggambarkannya sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Seorang lelaki yang kaya raya dengan fasilitas hidup yang serba mewah serta melimpah ruah, tidak akan memberikan kebahagiaan yang optimal apabila di rumahnya tidak ada istri salihah. 

Jika istri tidak salihah, justru akan menjadi sumber petaka yang dahsyat, disebabkan berlimpahnya harta dunia yang dimiliki keluarga. Semua keekayaan yang dimiliki seorang lelaki, tidak ada yang bisa menyamai nilai seorang istri salihah.

Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah" (HR. Muslim no. 1467).

Masyaallah, istri salihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Andai hidup penuh kesederhanaan, namun dalam rumah itu ada istri salihah, sudah mencukupi untuk memberikan kebahagiaan keluarga. Istri salihah juga disebut sebagai satu dari empat faktor pembentuk kebahagiaan manusia, sebagaimana sabda Nabi Saw:

"Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang salihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang salih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jahat (tidak salihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit." (HR. Ibnu Hibban dalam al-Mawarid hlm. 302, Syaikh Albani mensahihkan dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 282).

Hati yang pandai bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, merupakan tanda kebaikan seseorang. Namun apabila dilengkapi dengan istri yang salihah, sempurnalah kebahagiaan dan kebaikan orang tersebut. Umar ibnul Khaththab ra pernah bertanya kepada nabi Saw, "Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?"

Beliau Saw menjawab, "Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan istri beriman yang akan menolongmu dalam perkara akhirat." (HR. Ibnu Majah no. 1856, dinyatakan sahih oleh Syaikh Albani)

Untuk itulah, Nabi Saw mengarahkan para pemuda, agar mencari istri dengan pertimbangan utama kebaikan agama. Bukan soal casing seperti wajah cantik, tubuh seksi, kulit putih, mata sipit atau kekayaan, kedudukan, pangkat dan lain-lain. Beliau Saw bersabda, "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" (HR. al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).

Imam Al Qurthubi menjelaskan, empat hal tersebut merupakan faktor penyebab dipersuntingnya seorang wanita dan ini merupakan pengabaran berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut.

Artinya, kalaupun tidak bisa mengumpulkan empat hal tersebut dalam diri seorang wanita, cukuplah memilih kebaikan agama sebagai dasar untuk menentukan keputusan dalam pernikahan. Pilihlah istri yang baik agamanya, itu yang akan membuatnya menjadi istri salihah dan membawa kebaikan keluarga.

Kebahagiaan yang Diberikan Istri Salihah Lebih Kekal

Kebahagiaan hidup manusia bisa datang dari berbagai jalan dan sarana, namun kebahagiaan yang dihadirkan oleh istri salihah lebih kekal dan bertahan lama. Semua kebahagiaan yang muncul dari hal-hal material bisa hilang sirna dalam waktu sekejap, namun istri salihah akan bertahan menemani semua kondisi yang dimiliki suami.

Maka kita bisa memahami ketika istri salihah dinyatakan oleh Nabi Saw sebagai sebaik-baik perbendaharaan yang dimiliki oleh laki-laki, sebagaimana sabda beliau Saw:

"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya" (HR. Abu Dawud no. 1417).

Al-Qadhi 'Iyadh rahimahullah berkata, "Tatkala Nabi Saw menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakat, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal, yaitu istri salihah yang cantik lahir batinnya karena ia akan selalu bersamamu dan menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia menaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara anak-anakmu." ('Aunul Ma'bud, 5/57).

Cukuplah berbagai keterangan di atas memberikan gambaran utuh kepada kita, bahwa keberadaan istri salihah dalam sebuah keluarga adalah faktor utama untuk mendatangkan kebahagiaan. Sangat banyak keluarga dengan berbagai latar belakang kondisi ekonomi yang mendapatkan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup, karena dalam rumah tangga mereka ada istri salihah.

Bahan Bacaan :

Cahyadi Takariawan, Wonderful Wife, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun