Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meng-Idul Fitri-kan Rumah Kita

12 Juni 2018   09:30 Diperbarui: 12 Juni 2018   12:27 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (dreamstime.com)
ilustrasi (dreamstime.com)
  • Saling Memaafkan

Sesungguhnya tidak ada tuntunan untuk melakukan ritual saling meminta maaf dan saling memaafkan pada hari raya Iedul Fithri. Saling memaafkan adalah tuntunan agama yang sangat baik untuk dilakukan setiap saat, tidak perlu menunggu Iedul Fithri. 

Namun karena sudah menjadi tradisi, maka hal ini menjadi ritual massal dan nasional. Untuk itu hendaknya dimulai dari dalam keluarga terlebih dahulu, sebelum melakukannya bersama tetangga dan masyarakat luas. 

Suami dan istri saling memaafkan, orang tua dengan anak saling memaafkan, semua anggota keluarga saling memaafkan. Setelah dalam keluarga selesai urusan saling memaafkan, baru melakukan ritual ini bersama tetangga dan karib kerabat lainnya.

  • Mengajak Semua Anggota Keluarga ke Lokasi Shalat Ied

Pada pagi hari Iedul Fithri, hendaknya mengajak semua anggota keluarga mendatangi lokasi dilaksanakannya shalat Ied. Bahkan untuk kaum perempuan yang sedang menstruasi sekalipun tetap dianjurkan untuk hadir ke lokasi pelaksanaan shalat Ied, dalam rangka syiar Islam, menjaga ukhuwah, juga mendengarkan tausiyah lewat khutbah Ied. 

Pilih lokasi shalat Ied, atau pilih khatib favorit, dan ajak semua anggota keluarga mendatangi lokasi shalat Ied sambil mengumandangkan takbir. Kenakan pakaian terbaik, menutup aurat dengan sempurna, serta menetapi adab Islami dalam berbusana. 

Disunnahkan berangkat dan pulang melewati jalur jalan yang berbeda, tetap dengan mengumandangkan takbir.

  • Silaturahim ke Tetangga dan Keluarga

Usai melaksanakan shalat Ied, bisa dilanjutkan dengan silaturahim kepada tetangga terdekat dan keluarga. 

Terlebih bagi masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup individualis tidak mengenal tetangga, hendaknya momentum Iedul Fithri bisa dimanfaatkan untuk saling silaturahim dengan tetangga terdekat. 

Setelah dengan tetangga terdekat, baru melakukan silaturahim kepada tetangga jauh dan keluarga yang jauh. Hal seperti ini juga menjadi budaya lokal yang sangat kuat, walaupun tidak ada tuntunan untuk mengkhususkan Iedul Fithri sebagai hari silaturahim. Suasana ini diperkuat dengan dukungan Pemerintah yang memberikan libur bersama bagi semua pegawai dan anak-anak sekolah.

  • Mengajak Keluarga Puasa Syawal

Masih ada ibadah yang menjadi nilai keutamaan sekaligus penyempurna Ramadhan, yaitu Puasa Syawal. Hal ini menjadi ibadah sunnah yang bisa dilaksanakan bersama seluruh anggota keluarga, sehingga bisa menjadi penguat kebersamaan dan sekaligus penguat suasana ruhaniyah dalam rumah tangga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun