Kadang bertengkar, kadang saling menjauh, kadang akur dan baikan, bahkan kadang sedemikian merasakan kebersamaan yang mendalam. Dari berbagai dinamika tersebut, mengkristal menjadi perasaan cinta banget terhadap istri. Lebih besar dibanding saat-saat sebelumnya.
Perasaan yang semakin sakinah ketika usianya semakin menua. Ini membuat dirinya tetap bahagia pada seluruh masa hidupnya. Tiba-tiba ia menyadari bahwa perasaan cintanya kepada sang istri semakin kuat, perasaan kebersamaan dengan istri semakin erat. Namun perasaan ini kerap tidak terekspresikan dengan kata-kata. Perasaan cinta banget ini sangat nyata ia rasakan, namun ia tidak kuasa untuk menyatakan. Ia nikmati saja sendirian.
6. Tergantung kepada istri
Banyak lelaki yang sebenarnya merasakan ketergantungan kepada istri. Bukan soal ekonomi atau materi, namun ada dalam banyak sisi. Hal itu akan tampak saat di rumah tidak ada sang istri untuk beberapa hari, mungkin karena sang istri tengah ada acara di luar kota.Â
Pada saat seperti itu, ada sangat banyak hal yang tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Rumah berantakan, anak-anak kurang terurus, pekerjaan dapur terbengkalai, dan sebagainya. Di titik itu sesungguhnya ia merasa tergantung terhadap sosok istri.
Seorang suami pernah bercerita, saat ia ditinggal sang istri selama sepekan karena mengikuti pelatihan di luar kota, betapa berantakan urusan rumah tangga waktu itu. Ia harus mengurus tiga anak yang masih kecil, pada saat yang sama harus tetap menghandle pekerjaan.Â
Ia merasa sangat repot. Maka acara paling sering ia lakukan selama sepekan itu adalah mengajak anak jalan-jalan. Kadang ke mal, kadang ke arena bermain, yang penting anak-anak tidak rewel. Ia berpikir, hanya sepekan ditinggal istri saja repotnya seperti ini. Perasaan ketergantungan kepada istri semakin kuat ia rasakan.
Berbagai perasan tersebut cenderung ia sembunyikan. Malu. Gengsi. Perasaan itu disimpan sendiri, sampai istri tidak mengerti. Sayang sekali....
Yogyakarta 8 Ramadhan 1439 H
Â
Rujukan :Â