Selama kita bertaqwa, semua masalah selalu ada jalan keluar dengan mudah. Inilah janji Allah untuk orang yang bertaqwa:
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka” (QS. Ath Thalaq : 2 – 3).
“Dan barang -siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (QS. Ath Thalaq : 4).
Masalah apapun yang muncul dalam hidup berumah tangga selalu ada jalan keluar dengan mudah, selama kita bertaqwa. Inilah yang harus kita wujudkan bersama semua anggota keluarga. Mengusahakan untuk menjadi pribadi taqwa, dan keluarga taqwa. Niscaya selalu mudah hidup kita.
Bersama Keluarga Hingga ke Surga
Keluarga taqwa bukan hanya sehidup semati. Kalau sehidup semati, artinya mereka hanya berpikir tentang kehidupan dunia saja. Bagi keluarga taqwa, jargon mereka adalah bahagia bersama di dunia hingga ke surga. Jadi orientasinya lebih panjang. Memasukkan dimensi akhirat dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Inilah VISI SURGA yang menjadi ciri keluarga taqwa. Kita bukan hanya ingin hidup bahagia di dunia, namun bahagia sampai di surga bersama keluarga. Kita bukan hanya ingin mendapat surga dunia, namun berharap mendapat surga Allah kelak di akhirat sana.
Sebagaimana kita ketahui, suami dan istri yang beriman kepada Allah dengan benar, mereka akan bersatu kembali di surga Allah kelak, bersama anak keturunan mereka. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah Ta’ala:
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedkitpun pahala amal (kebajikan) mereka” (QS. Ath Thur: 21).
Demikian pula firman Allah yang menceritakan doa malaikat pemikul ‘Arsy:
“Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Ghafir: 8).
Mengenai hal ini, Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya memberikan penjelasan, “Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, ‘Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka’. Artinya, akan Kami samakan mereka pada satu kedudukan agar mereka merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya, namun dengan Kami angkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga Kami samakan dia dengan derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang Kami berikan”.