Kisah keluarga Bang Toyib dan Romlah terdengar seperti cerita dalam sinetron. Padahal itu kisah nyata. Kesedihan yang dialami Romlah tidaklah dibuat-buat layaknya akting para bintang sinetron. Kedukaan Romlah benar-benar nyata adanya. Tangis hati Romlah benar-benar perih, bukan dubbing atau lip-sync. Sepuluh tahun hidup sendiri menghidupi kedua buah hati, adalah episode buram yang tidak pernah terbayang dalam kehidupannya selama ini. Hal yang menghibur dan menguatkannya adalah Ayu dan Bagus, dua anak hasil pernikahan dengan Bang Toyib.
Sebenarnya apakah yang sedang terjadi pada Bang Toyib? Kita tidak cukup mengetahui informasi yang memadai tentang kondisi Bang Toyib, apakah masih berada di negara jiran tempatnya dulu mengadu nasib mencari penghidupan yang layak, ataukah sudah kembali ke Indonesia. Jika sudah kembali, lalu ia tinggal di mana? Kesannya, Bang Toyib sengaja menghindar dan menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak yang bisa dilacak. Semacam menguap, tidak ada keluarga yang tahu di mana ia berada.
Kini kita coba tengok dari segi Bang Toyib. Kondisi apa yang sekiranya terjadi pada dirinya. Kita bisa melihat situasi Bang Toyib dengan merujuk kepada kecenderungan umum laki-laki saat menghadapi permasalahan dan situasi yang menekan.
- Lelaki Lebih Tertutup, Wanita Mudah Terbuka
Secara umum, ketika menghadapi situasi galau, lelaki memang cenderung lebih tertutup. Tidak suka curhat kepada teman-teman atau keluarga. Sementara itu wanita lebih terbuka untuk menceritakan kondisi dirinya kepada orang lain. Itulah sebabnya, lebih banyak informasi mengenai kondisi Romlah, sementara tidak ada informasi yang bisa didapat dari Bang Toyib. Laki-laki merasa permasalahan keluarga itu hal yang sifatnya privat dan ia yakin akan bisa menyelesaikan masalah itu sendiri. Namun wanita merasa bercerita tentang masalah dirinya adalah bagian dari cara meringankan beban masalah.
- Lelaki Lebih Cuek Menghadapi Masalah, Wanita Mudah Cemas
Secara umum, lelaki lebih bersikap rasional dalam menghadapi setiap masalah. Sikap rasional ini lebih tampak sebagai orang yang cuek dan santai, karena tidak menampakkan kepanikan. Sementara itu wanita lebih mudah cemas dan panik saat menghadapi permasalahan. Ini sebabnya, kaum laki-laki kadang tidak terlihat memiliki masalah, sementara wanita bisa terbaca dari penampilan dan bahasa tubuhnya bahwa sedang ada masalah. Bang Toyib mungkin berada dalam suasana yang tampak santai dan tenang, sementara Romlah selalu cemas dengan beban masalah yang dihadapinya.
- Lelaki Berpikir Menyelesaikan Masalah, Wanita Mengeksplorasi Perasaan yang Menekan
Secara umum, ketika dihadapkan kepada masalah berat, lelaki cenderung berkonsentrasi memikirkan solusi. Kadang proses menemukan solusi ini tidak cukup mudah, sehingga terkesan ia tidak peduli. Diam bagi laki-laki adalah proses menenangkan diri agar bisa menemukan solusi. Sementara itu wanita merasa jauh lebih nyaman apabila berhasil mengekspresikan perasaan yang menekan dengan curhat dan katarsis. Bisa jadi Bang Toyib awalnya memang tengah berusaha mencari solusi, namun begitu solusi tidak segera bisa didapatkan ia semakin menjauh dan bahkan menghilang.
- Lelaki Menyepi dan Menghilang untuk Mencari Solusi, Wanita Butuh Kepastian Solusi
Dalam rangka menemukan solusi atas masalah yang dihadapi, lelaki akan lebih nyaman kalau menarik diri agar bisa lebih tenang dan bisa mengkonstruksi upaya penyelesaian masalah. Pada contoh Bang Toyib, bisa jadi awalnya adalah ekspresi dari kecenderungan ini. Namun akhirnya keterusan dan tidak bisa kembali lagi, terlalu dalam menghilangnya. Sementara itu wanita lebih memerlukan kepastian adanya solusi. Romlah tidak bisa menunggu terus, karena ia memerlukan kepastian. Menunggu tanpa kepastian membuatnya cemas.
- Lelaki Memilih Diam Saat Marah, Wanita Lebih Ekspresif
Secara umum lelaki memiliki sisi eksplosif saat marah dan dilanda emosi. Maka menyadari itu, banyak lelaki memilih diam saat marah, agar tidak muncul ledakan yang tidak terkendalikan. Saat merasa tidak memiliki jawaban dan ucapan yang tepat, lelaki memilih diam. Sementara itu wanita lebih ekspresif dalam menampakkan sisi emosionalnya, namun membuatnya lega setelah terekspresikan. Suasana dirinya menjadi lebih nyaman, dibanding harus diam menahan emosi.
Mencoba Menyelami Kegalauan Bang Toyib
Melihat beberapa contoh perbedaan tersebut, bisa jadi suasana Bang Toyib pada awalnya tengah kalut dan galau, Suasana kegalauan itu muncul akibat belum adanya kepastian perpanjangan izin kerja untuk masa dua tahun berikutnya. Dua tahun pertama ia adalah suami baik hati dan sangat sayang keluarga. Namun begitu ada masalah dengan perpanjangan izin, dan bisa jadi masalah dengan tempat kerja berikutnya akibat ketidakjelasan izin ini, Bang Toyib menjadi terlunta-lunta di negara tetangga.
Untuk bertahan hidup saja, ia harus makan uang tabungan yang rencananya akan dibawa pulang membangun usaha. Jika situasi ini berkelanjutan, maka Bang Toyib akan semakin berada dalam suasana dilema. Satu sisi ingin tampil gagah sebagai suami yang mencukupi kebutuhan hidup keluarga serta membahagiakan mereka. Namun di sisi lain ia dihadapkan pada masalah pelik yang terkait dengan hukum ketenagakerjaan antarnegara. Mungkin saja ia tidak bisa mengakses perlindungan dari kedutaan besar RI di negara jiran tersebut, sehingga tidak ada yang menolong menyelesaikan masalahnya.
Di negara tersebut terkenal ada banyak TKI ilegal karena persoalan perpanjangan perizinan kerja yang tidak mulus. Dampaknya mereka bekerja dengan sembunyi-sembunyi, dan kadang menghadapi resiko hukum yang rumit. Jika Bang Toyib menghadapi persoalan seperti ini, maka ia berada dalam dilema yang berat. Satu sisi ia memiliki harga diri sebagai lelaki yang harus bisa bertanggung jawab atas kehidupan keluarga. Di sisi lain, persoalan yang tengah membelit dirinya membuat Bang Toyib tidak produktif untuk menghasilkan sesuatu yang bisa digunakan menghidupi diri dan keluarganya.
Belum lagi jika dalam suasana sulit dan kesendirian seperti itu ada seseorang yang bisa menghibur dirinya. Permasalahan bisa bertambah rumit karena mulai melibatkan jalinan perasaan hati antara dua insan yang sama-sama kesepian. Bertemu dengan seorang TKW yang juga sudah lama berpisah dengan suaminya karena ditinggal bekerja. Ini yang akan membuat bang Toyib semakin menghilang karena menemukan chemistry perasaan yang bisa menenangkan dan membantu menghilangkan kegalauannya. Mungkin itu sebabnya ia tidak lagi berani mengontak Romlah dan anak-anaknya karena merasa bersalah.
******
Baca postingan kisah Bang Toyib sebelumnya di :
http://www.kompasiana.com/pakcah/rumah-tangga-tidak-jelas_57d0c6f0779773a70ae0950fÂ
http://www.kompasiana.com/pakcah/malpraktik-berumah-tangga_57d112ebde22bd5a42226119
http://www.kompasiana.com/pakcah/haruskah-istri-terus-menunggu-suami_57d21154959373043daadaa9
http://www.kompasiana.com/pakcah/ketika-suami-melanggar-janji_57d67f902423bd8744e3f897
http://www.kompasiana.com/pakcah/saat-istri-harus-menggugat-cerai_57d6cb2382afbd053f9ee263
http://www.kompasiana.com/pakcah/trauma-berumah-tangga_57d754d592fdfdbf4e459292
http://www.kompasiana.com/pakcah/menikah-tapi-tetap-sendiri_57d7af6e2b7a61c8223f50b7
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI