Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilih Suami Salih yang Mencintai dan Membimbingmu ke Surga

4 Agustus 2016   12:02 Diperbarui: 4 Agustus 2016   12:04 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang menjadi cela dan berujung kepada malapetaka adalah apabila seorang wanita memilih laki-laki yang lebih kaya padahal moralnya bejad, atau laki-laki yang lebih tampan tetapi bermental koruptor, atau laki-laki yang berstatus sosial tinggi tetapi berbeda keyakinan dan agama. Seperti inilah yang harus dihindari dalam pemilihan calon suami, sehingga celaan dalam hadits di atas bisa dihindari. Calon suami yang kaya, tampan, berpendidikan, berkedudukan sosial bisa dipilih, namun pertimbangan utama adalah kebaikan agama dan akhlaqnya. Dialah lelaki shalih yang akan memuliakan dan membimbing istrinya ke surga dunia maupun surga akhirat.

Jika ada banyak pilihan, hendaknya lebih memilih laki-laki salih yang satu keyakinan iman, baik agamanya, berakhlak mulia, sementara atribut lainnya bisa ditambahkan kemudian setelah landasan kesalihan diri ini. Jika tidak bisa mendapatkan sesuai harapan seratus persen, bisa diturunkan menjadi delapan puluh, tujuhpuluh atau enampuluh persen. Akan tetapi faktor kesalihan tidak bisa ditawar hanya demi mengejar kekayaan, jabatan atau ketampanan.

Suatu ketika ada seorang laki-laki menghadap Hasan bin Ali, sembari bertanya, “Ya Hasan, puteriku akan dipinang, kepada siapakah aku harus menikahkannya?” Hasan bin Ali menjawab, “Nikahkan puterimu dengan orang yang bertakwa. Sebab bia ia mencintainya pasti akan menghormati dan memuliakannya, dan bila ia tidak mencintainya pasti tidak akan menzhalimi puterimu”

Inilah landasan memilih suami bagi para wanita lajang. Jangan sampai salah pilih, jangan sampai terjebak casing, jangan tertipu penampilan semu. Pilih dengan hati, dengan pikiran yang bening, dengan istikharah, dengan musyawarah kepada orang-orang yang dipercaya kebaikannya. Pilih lelaki yang tampan, kaya, macho, pintar, memiliki jabatan, kedudukan, pendidikan yang tinggi, namun harus taqwa. Taqwa ini yang tidak bisa ditawar. Inilah standar kesalihan seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun