Aturan Ketujuh:Â Memilih Waktu, Tempat dan Suasana
Sesungguhnya komunikasi bisa dilakukan kapanpun dan dimana pun. Namun komunikasi akan lebih nyaman apabila dilakukan pada waktu yang tepat, tempat yang kondusif dan suasana yang mendukung.Â
Pilih waktu, suasana dan tempat yang tepat untuk mendukung kelancaran berkomunikasi, terutama apabila materi komunikasi menyangkut hal yang sangat serius atau hal-hal yang besar.
Ketepatan dalam memilih waktu, tempat dan suasana ini menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan tersampaikannya pesan-pesan dalam komunikasi, dan terselesaikannya berbagai persoalan yang dibicarakan dalam komunikasi.Â
Suami dan istri harus pandai menentukan, untuk berbincang tentang sesuatu tema, dilakukan kapan, di mana dan dalam suasana seperti apa. Jika memilih waktu, tempat dan suasana yang tidak tepat, akan menjadi kendala yang menghalangi kehangatan komunikasi.
Aturan Kedelapan:Jauhi Kritikan dan Celaan
Tidak layak bagi suami dan istri untuk mengkritik dan mencela pasangan. Bukan berarti Anda dan pasangan kebal kritik, namun kritikan dan celaan hanya akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.Â
Pada dasarnya suami tidak suka dikritik dan dicela oleh istri, demikian pula pada dasarnya istri tidak suka dikritik dan dicela oleh suami. Gunakan cara menasihati yang lembut dan bijak, bukan melontarkan kritik dan celaan yang justru berpotensi merusak suasana hubungan.
Jika ada suatu perbuatan atau perkataan pasangan yang tidak menyenangkan atau tidak pada tempatnya, jangan mengingatkan dengan kritikan dan celaan. Ingatkan pasangan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Jangan dengan kemarahan dan kebencian.
Aturan Kesembilan:Â Perbanyak Menggunakan Tiga Kata Ajaib
Ada tiga kata ajaib, yang apabila Anda sering menggunakannya, akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dalam interaksi dalam keluarga. Tiga kata ajaib itu adalah: maaf, tolong dan terima kasih.
Sepertinya sangat sederhana, namun tidak banyak keluarga menerapkannya. Ada keluarga yang sangat miskin tiga kosa kata ajaib tersebut. Keluarga yang jarang mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih.Â
Kadang orang berpikir, maaf hanyalah kata bagi orang yang bersalah. Padahal maaf adalah bahasa cinta. Bahasa komunikasi yang melegakan jiwa. Tidak perlu rumit berpikir, salahku apa? Mengapa harus mengucapkan kata maaf?
Lakukan saja. Perbanyak kata maaf, tolong dan terimakasih dalam komunikasi dengan pasangan tercinta. Anda akan merasakan hasilnya.