Pasangan anda bukan makhluk sempurna, ia hanyalah manusia biasa, sama dengan anda. Wajar jika ia tidak ideal, dan memiliki sejumlah kekurangan.
Sediakan Ruang Kompromi
Jika memiliki harapan terlalu berlebihan dan tidak menyediakan ruang kompromi, yang akan muncul hanyalah ledakan kekecewaan. Ruang kompromi harus disediakan oleh kedua belah pihak untuk menjamin tercapainya keseimbangan harapan dan kenyataan.Â
Dialog intensif dan obrolan dari hati ke hati yang dialkukan secara rutin oleh suami dan istri, menjadi cara untuk membentuk ruang kompromi tersebut.
Kedua belah pihak saling menyampaikan harapan, saling menyampaikan keinginan, dan kedua belah pihak berusaha untuk memenuhi harapan pasangan semampu yang bisa dilakukan.Â
Pada prinsipnya, setelah menikah kedua belah pihak harus berusaha untuk menjadi seseorang seperti harapan pasangan. Bukan lagi menjadi diri sendiri. Ini konsekuensi dari adanya pernikahan, yang membedakan dengan kehidupan semasa lajang.
Ruang kompromi ini menandakan adanya usaha perbaikan. Pada dasarnya semua orang bisa melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan lebih positif. Ini memerlukan usaha serius dari kedua belah pihak untuk menjadi diri yang lebih baik, yang lebih menyenangkan pasangan, yang lebih sesuai harapan pasangan.Â
Bukan berarti pasrah begitu saja tanpa ada usaha menjadi lebih baik. Suami dan istri harus bersedia untuk berubah menuju situasi dan kondisi yang selalu lebih baik, sehingga lebih mendekati harapan bersama.
Bantu Pasangan untuk Menjadi Lebih Baik
Agar pasangan lebih mudah memenuhi harapan anda, bantulah ia untuk menjadi lebih baik. Berikan kesempatan kepada pasangan untuk berubah dan berusaha memenuhi harapan anda.Â
Jangan hanya menuntut dan memarahi pasangan atas kondisi yang tidak sesuai harapan, namun berikan suasana nyaman agar pasangan bisa menyesuaikan diri. Demikian pula sebaliknya, sesungguhnya anda juga memerlukan bantuan pasangan anda untuk bisa menjadi lebih baik.