Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Panik Saat Anak Anda Berperilaku Atraktif

10 Mei 2016   06:11 Diperbarui: 10 Mei 2016   10:54 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat orang tua melihat sikap-sikap positif seperti itu pada anak, berikan mereka perhatian penuh. Jika hal ini konsisten dilakukan orang tua, anak akan mengerti bagaimana cara agar bisa mendapatkan perhatian dari orang tua.

2. Berbicara dengan anak untuk mengingatkan sikap positifnya
Di waktu-waktu tertentu, beberapa menit sampai beberapa jam setelah suatu tindakan positif dilakukan anak, ingatkanlah anak tentang sikap positif yang dilakukannya. Hal ini bermaksud untuk meneguhkan ingatan anak, bahwa ia mendapatkan perhatian karena berbagai tindakan positif yang dilakukannya. Anak akan mengetahui bahwa setiap tindakan positif akan membuat orang tua semakin senang dan sayang kepada dirinya.

Misalnya ketika orang tua melihat anaknya merapikan mainan setelah selesai digunakan bermain-main, beberapa waktu kemudian hendaknya orang tua mengingatkan ia tentang tindakan positif tersebut. “Waw, luar biasa. Kamu rajin sekali Andi. Bapak melihat kamu tadi merapikan sendiri mainan kamu”. Dengan ungkapan ini, anak menjadi ingat bahwa tindakan merapikan mainan adalah positif dan disukai orang tua. Ia akan cenderung melakukannya lagi di waktu lain.

Contoh lain, ketika melihat anak melakukan tindakan menolong teman yang jatuh, beberapa saat setelah kejadian itu orang tua hendaknya mengatakan, "Ibu tadi pagi di sekolah melihat kamu menolong si Budi yang jatuh dari sepeda. Kamu ingat kan? Itu bagus sekali, Nak".

Di waktu lain, orang tua mengatakan, "Kamu tadi di sekolah membantu Sinta merapikan mainannya ya? Ibu senang sekali melihatnya." Pengingatan seperti ini penting dilakukan, agar anak mengetahui jenis tindakan apa yang membuat dirinya mendapat perhatian.

3. Berikan pujian atas sikap positif anak
Saat anak bisa mengingat tindakan positif yang dilakukan, sebagaimana poin kedua di atas, segera berikan pujian atas tindakannya. Hal ini membuat peneguhan kepada anak, bahwa dirinya mendapat poin kebaikan dari orang tua karena tindakan positif yang dilakukannya. Pujian bisa diberikan dalam semua hal positif yang dilakukan anak, sehingga anak semakin termotivasi untuk melakukan sebanyak mungkin perbuatan positif.

Orang tua bisa mengatakan hal-hal berikut, sebagai bentuk pujian atas tindakan positif anak:

"Kamu baik sekali tadi membantu Budi. Kamu anak yang hebat. Bapak bangga kepadamu."

“Subhanallah, kamu memang anak super. Kamu sudah menyelesaikan PR dengan sempurna. Ibu sangat senang melihatnya.”

“Hebat, Nak, kamu bisa membereskan peralatan sekolahmu sendiri. Kamu memang anak yang baik.”

Pujian juga bisa Anda berikan saat anak menunjukkan sikap kedewasaannya. Misalnya, "Maaf, Nak ya, ibu tidak bisa mengajak kamu jalan-jalan saat liburan ini. Alhamdulillah kamu bisa mengerti dan kamu tidak marah. Ibu bangga dan senang sekali dengan sikapmu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun