Banyak orang bilang, “selingkuh itu seperti makan buah durian”. Walau tidak diketahui kapan peristiwa makan durian, namun baunya mudah diketahui orang-orang di sekitarnya. Bahkan sudah berganti hari sekalipun, bau itu masih tetap bisa dikenali. Maka perselingkuhan akan selalu diketahui oleh pasangan, hanya soal waktu, apakah cepat atau lambat.
Peristiwa ketahuan selingkuh terjadi dengan banyak cara dan modus. Seorang istri mengetahui perselingkuhan suami, atau seorang suami mengetahui perselingkuhan istri, bisa melalui berbagai kondisi. Bahkan sering terjadi, terbongkarnya perselingkuhan dari hal-hal yang tidak disadari, dari hal yang tidak sengaja. Bahkan kadang si pelaku tidak menyadari bahwa ia telah mengabarkan perselingkuhannya sendiri.
Salah satu penyebab mudahnya terjadi perselingkuhan di zaman cyber ini adalah melalui teknologi komunikasi. Namun, terbongkarnya kasus perselingkuhan juga dipermudah oleh teknologi komunikasi. Berikut beberapa kejadian terbongkarnya perselingkuhan dari sebab-sebab yang tidak disadari atau tidak disengaja oleh pelakunya. Berbagai kisah berikut saya dapatkan langsung dari para pelaku maupun para “korban”, yang kini mereka sudah bertaubat dan kembali kepada keluarga masing-masing. Mereka merasa bersalah dan segera memperbaiki kesalahannya.
Untuk mudahnya, pihak suami saya sebut Badu, istri saya sebut Badi, dan kekasih gelap Badu saya sebut Seph. Semua nama samaran saja, untuk memudahkan penyebutan. Berikut enam contoh kejadian sepele, yang membongkar kasus perselingkuhan. Semua bermula dari teknologi komunikasi.
Modus 1 : Salah Kirim Pesan
Peristiwa salah kirim pesan ini sering terjadi. Ada suami yang hendak mengirim pesan melalui SMS, atau BBM, atau WA, kepada selingkuhan, namun salah kirim kepada istri. Dampaknya, istri menjadi mengerti dan terbongkarlah perselingkuhan yang telah mereka sembunyikan selama ini. Kita lihat kisah keluarga Badu dan Badi berikut ini.
Badu tengah janjian dengan Seph, kekasih gelapnya, untuk ketemuan nanti malam. Ia mengirim pesan japri menggunakan WhatsApp kepada Seph.
“Yank, nanti malam jadi ketemuan ya... Sekitar jam 19.00 ya cayank... Setelah dia pergi ke rumah adiknya...”
Pesan Badu ini bukannya terkirim ke gadget Seph, namun justru salah kirim ke Badi, sang istri. Tentu saja Badi langsung mengerti bahwa ada orang lain di antara mereka. Selama ini Badu tidak pernah memanggil dengan Yank, atau Cayank. Panggilannya selalu standar, “Mama”. Dan memang nanti malam Badi akan pergi ke rumah adiknya karena ada arisan keluarga. Sekarang Badi menjadi mengerti mengapa Badu tidak bisa ikut arisan keluarga. Badu berdalih karena ada lemburan di kantor, ternyata ada janjian dengan Seph, selingkuhannya.
Perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Modus 2 : Salah Interpretasi Postingan di Fesbuk
Kejadian berikutnya adalah salah memahami isi pembicaraan pasangan. Masih tentang keluarga Badu dan Badi. Pada suatu Senin, Badi menemani makan siang Badu yang baru pulang dari dinas luar kota. Badu pergi sejak Sabtu pagi dan pamit kepada Badi bahwa dirinya ada dinas luar kota sehingga baru pulang Senin siang. Tidak ada kecurigaan sama sekali atas kepergian sang suami, Badi pun bisa memahami tugas luar kota yang memang sering terjadi sebelumnya. Benar, Senin siang Badu pun datang.
Sambil menemani makan siang, Badi bercerita tentang seorang cewek. Sebenarnya Badi berbicara umum dan bercerita biasa saja tentang cewek itu, namun Badu sangat kaget karena menganggap Badi telah mengetahui perselingkuhannya dengan Seph. Cerita Badi padahal tidak ada hubungannya sama sekali dengan perselingkuhan yang dilakukan Badu, karena memang Badi tidak mengetahui adanya perselingkuhan tersebut.
“Bang, ternyata cewek itu hari Sabtu kemaren pindah rumah ya.... Kok gak bilang-bilang ya....” ujar Badi.
Kalimat ini menimbulkan respon kaget dan gugup pada Badu. Mendadak ia tersedak, wajahnya pucat, dan dengan gugup ia bertanya, “Kok Mama tahu, darimana Mama tahu?”
Kekagetan Badu membuat Badi heran. Ia bercerita tentang seorang cewek, mengapa Badu demikian terkejut dengan ceritanya?
“Kenapa Bang? Kan cewek itu memposting di fesbuknya bahwa ia pindahan rumah hari Sabtu kemaren. Ada foto-fotonya lagi, di fesbuk itu....” jawab Badi.
Badu makin gugup. Sesungguhnyalah Badu hari Sabtu kemaren memang tidak ada dinas luar kota. Sabtu kemaren ia membantu Sephia, kekasih gelapnya, pindah kontrakan rumah. Badu mengontrakkan rumah Sephia setahun yang lalu, namun rumah kontrakan itu sudah habis. Karena merasa tidak aman, akhirnya Badu dan Sephia sepakat pindah rumah kontrakan. Seharian Badu mengurus pindah rumah kontrakan Sephia, dan hari Minggu Badu membantu Sephia menata rumah kontrakan baru.
Sementara, Badi tengah bercerita tentang seorang cewek yang pernah datang ke rumah mereka beberapa bulan yang lalu untuk meminjam uang. Cewek itu masih saudara jauh Badi, sedang ada masalah ekonomi sehingga datang ke rumah mereka untuk meminta bantuan keuangan. Cewek ini memposting di fesbuknya bahwa hari Sabtu kemaren ia pindahan rumah, karena kontrakan rumahnya sudah habis. Kisah cewek inilah yang tengah diceritakan oleh Badi kepada Badu sambil makan siang.
Kalimat Badi, “Bang, ternyata cewek itu hari Sabtu kemaren pindah rumah ya.... Kok gak bilang-bilang ya....” tentu saja membikin kaget Badu. Ada tiga kata kunci yang membuat Badu kaget, yaitu kata cewek, Sabtu dan pindah rumah. Tiga kata kunci yang membuat Badu menganggap perselingkuhannya sudah terbongkar oleh Badi, karena memang ada kesamaan peristiwa.
Apalagi ketika Badi mengatakan, “Kan cewek itu memposting di fesbuknya bahwa ia pindahan rumah hari Sabtu kemaren. Ada foto-fotonya lagi, di fesbuk itu....” Ini semakin membuat Badu terkejut, karena harusnya Seph tidak boleh ceroboh menulis peristiwa pindah rumah itu di fesbuk. Apalagi sampai dilengkapi dengan foto.
“Pantas saja Badi mengetahui, karena ternyata Seph memposting di fesbuk....” begitu kata Badu dalam hati.
“Eemm, ceritanya panjang Ma, tapi percayalah bahwa kondisinya tidak seperti yang Mama bayangkan....” jawab Badu terbata-bata.
Giliran Badi yang kaget setengah mati. Jawaban Badu tidak ada hubungannya sama sekali dengan cerita yang disampaikannya. Maka kini giliran Badi menginterogasi Badu, karena jawaban Badu yang janggal tersebut. Akhirnya Badi mengetahui perselingkuhan Badu dengan Seph yang pindah rumah hari Sabtu kemaren.....
Perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Modus 3 : Tidak Sadar Menjadi Pujangga
Proses kimia, fisika dan biologi pada orang yang tengah jatuh cinta, membuat mereka memiliki hati yang berbunga-bunga. Perasaan bahagia yang berlebih menyebabkan pasangan yang tengah dimabuk asmara merasa dunia hanyalah milik mereka berdua. Tanpa sadar orang yang jatuh cinta telah menjadi pujangga. Pilihan kata-katanya sangat indah, menggambarkan suasana jiwa yang tengah bahagia. Ketika menulis status di jejaring sosial, tanpa terasa kata-katanya sedemikian indah berbunga-bunga.
Masih kisah keluarga Badu dan Badi. Suatu ketika, Badu menulis di halaman fesbuknya:
Selamat tidur kasih tak terungkap
Semoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejatimu
Takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu...
Pada waktu yang lain, Badu menulis di halaman fesbuknya:
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta.......
Pada kesempatan lain, Badu menulis di halaman fesbuk :
Kumencintaimu lebih dari apapun
Meskipun tiada satu orang pun yang tahu
Kumencintaimu sedalam-dalam hatiku....
Badi yang tidak sengaja membuka dinding fesbuk Badu menjadi curiga dengan status suaminya tersebut. Sepertinya ada yang tak beres pada diri Badu. Segera is masuk ke halaman fesbuk sang suami, dan ternyata dalam beberapa bulan terakhir berisi potongan syair lagu-lagu cinta. Ia merasa, syair itu ditulis bukan untuknya. Badu bukan tipe suami romantis yang suka mengirim puisi atau kata-kata cinta untuknya. Badu bahkan tidak bisa membuat puisi. Maka postingan di fesbuk Badu membuat Badi curiga dan cemburu.
Pada sisi Badu, sesungguhnya ia tidak sadar telah menulis di fesbuk kata-kata yang tengah menggambarkan suasana hatinya. Ia merasa sekedar menulis saja, dan memang tengah berkomunikasi dengan Seph, kekasih gelapnya, melalui fesbuk. Namun justru akhirnya semua postingan mesra tersebut menjadi “bukti forensik” bagi Badi untuk mulai melakukan interogasi.
Perang Baratayudha pun mulai meledak di rumah tangga mereka.
Modus 4 : Gadget Ketinggalan
Badu yang tengah jatuh cinta kepada Seph, mulai menunjukkan perubahan sikap kepada Badi, sang istri. Smartphone selalu dibawa kemanapun ia pergi. Tidak pernah ditinggal di meja walau hanya sebentar saja. Ke toilet pun smartphone tetap dibawa. Saat tidur, smartphone selalu dipeluknya. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, ada kalanya ia terjatuh juga, demikian kata peribahasa. Itu pula yang terjadi pada Badu, suatu hari smartphone-nya ketinggalan.
Badu yang telah tiba di tempat kerja kebingungan mencari smartphone-nya. Digeledah di tas, di saku baju, saku jaket dan celana, tidak ada. Ia kebingungan, dimana smartphone-nya? Baru ia ingat bahwa saat mandi tadi smartphone ia taruh di rak tempat perlengkapan mandi. Setelah selesai mandi ia lupa belum membawanya dari kamar mandi. “Celaka, bisa ketahuan Badi nih....”, pikirnya dalam hati.
Benar, Badi yang tengah mandi melihat ada smartphone Badu masih tergeletak di rak. Badi yang memang sudah mulai curiga dengan tingkah laku Badu, akhirnya memiliki kesempatan yang leluasa untuk melihat-lihat isi smartphone sang suami. Usai mandi, ia pun segera membuka smartphone Badu. Betapa terkejut Badi saat menemukan chatting panjang berisi untaian kata penuh mesra, panggilang “sayang, cinta, rindu, peluk, cium” dan lain sebagainya bertebaran. Ternyata Badu tengah menjalin hubungan asmara dengan Seph, tampak dari chatting panjang mereka berdua.
Malam hari saat Badu pulang dari bekerja, Badi segera menginterogasi suaminya. Perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Modus 5 : Gara-gara Mengunggah Foto Selfie
Salah satu sifat manusia adalah memerlukan pengakuan dan penerimaan dari orang lain. Hal ini karena manusia adalah makhluk sosial, yang selalu memerlukan orang lain. Maka kebahagiaan manusia adalah apabila mereka berbagi, dimengerti, diterima dan diakui eksistensinya oleh lingkungan sekitar. Ini menjadi lebih nyata dengan kecanggihna teknologi komunikasi saat ini. Sekedar peristiwa sarapan pagi, akan lebih seru kalau difoto dan diposting di grup, atau dishare ke beberapa teman. Kebahagiaan sarapan menjadi lebih sempurna.
“Salahnya” Seph adalah, ketika diajak jalan-jalan Badu ke Singapura, ia mengirim foto selfie di depan patung Merlion di Merlion Park, kepada beberapa teman karibnya. Hukum media sosial pun berlaku. Sekali foto diposting, akan sulit mengendalikan penyebarannya. Walau Seph hanya mengirim kepada tiga sahabat karibnya saja, namun dalam waktu cepat foto Seph bersama Badu di depan patung Merlion cepat menyebar ke teman-teman kerjanya.
Beberapa hari kemudian, foto ini sampai juga ke smartphone Badi. Tentu saja Badi menjadi berang dan sangat emosi. Sepulang kerja, Badu langsung diinterogasi dengan berbagai pertanyaan Badi tentang foto selfie di Singapura tersebut. Walau Badu sudah berusaha mengelak, namun akhirnya ia tidak bisa lagi menghindar. Semua menjadi terbongkar. Perselingkuhan Badu dengan Seph yang selama ini tertutup rapat, akhirnya mulai terbuka dan diketahui Badi.
“Katanya tugas dinas ke Singapura. Tidak tahunya pacaran di sana. Dasar buaya!” teriak Badi histeris, tidak terkendali.
Perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Modus 6 : Rekam Jejak Memori
Saat Badu tengah kencan dengan Seph, ada memori indah yang ingin disimpannya. Maka Badu selalu mengabadikan foto kenangan dan catatan kenangan melalui gadgetnya. Ia memasukkan foto-foto dan catatan rahasia itu di sebuah file pada gadgetnya, dan agar aman file tersebut diberi nama yang formal, “Administrasi Perusahaan”. Sengaja gadget tidak diberi password, karena jika diberi password justru memancing kecemburuan Badi.
Suatu malam, seperti ada yang membangunkan, Badi terbangun dan tergerak untuk membuka-buka gadget Badu yang tengah tidur lelap. Sebenarnya tidak ada hal istimewa yang membuat Badi ingin mengetahui isi gagdet suami, hanya saja ada bisikan naluri yang menggerakkan dirinya melakukan tindakan itu. Ketika membuka gagdget suami, sepertinya tidak ada hal yang aneh dan mencurigakan. Semua normal dan biasa saja. Badi membuka album foto di gagdet suami, tidak ada foto yang aneh.
Entah apa yang menggerakkan dirinya, Badi akhirnya sampai ke dokumen file yang bernama “Administrasi Perusahaan”. Betapa terkejut Badi melihat isinya. Ada banyak foto mesra Badu bersama Seph. Bahkan ketika ditelusur lebih jauh, ada banyak kisah yang ditulis Badu dalam gadget tersebut. Ada kisah makan malam, kisah menginap di hotel, kisah perjalanan dinas dan lain sebagainya, yang mengabadikan kenangan indah bersama Seph sang kekasih hati. Tak sabar segera ingin mengetahui kebenaran semua yang ada di gadget itu, Badi pun membangunkan Badu yang tengah tidur lelap.
Di tengah malam itu, perang Baratayudha pun meledak di rumah tangga mereka.
Tidak Bisa Bersembunyi
Teknologi komunikasi dan informasi yang canggih saat ini, membuat kita tidak bisa lagi bersembunyi. Saat mulai mengaktifkan fitur whatsApp misalnya, semua kegiatan kita langsung terpantau. Jangankan memposting foto atau mengirim tulisan, bahkan “sedang menulis” saja sudah terlaporkan oleh whatsApp. Apakah tengah online, kapan terakhir melihat whatsApp, semua terlaporkan. Maka, betapa banyak manfaat positif dari teknologi komunikasi, namun juga betapa banyak dampak negatif yang dihadirkannya. Tergantung sisi mana yang kita ambil dari kemajuan teknologi ini.
Teknologi membuat mudah berkomunikasi, juga mempermudah proses selingkuh, sekaligus mempermudah terbongkarnya perselingkuhan. Maka, berhati-hatilah, gunakan teknologi hanya untuk kebaikan.
Selamat siang sahabat semua, salam Kompasiana.
Mertosanan Kulon, 12 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H