Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

10 Tips Agar Suami Tidak Pindah ke Lain Hati

30 September 2015   06:14 Diperbarui: 30 September 2015   06:20 2977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

 

Seiring bertambahnya usia pernikahan, kadang terjadi penurunan kehangatan hubungan antara suami dengan istri. Suami tidak lagi bergairah terhadap istri karena faktor penuaan usia yang tidak diimbangi dengan sikap mesra, bahkan yang terjadi adalah kemalasan untuk melakukan perbaikan diri. Istri tidak peduli dengan penampilan dirinya sehingga menjadi tidak menarik lagi di mata suami. Pada kondisi ini akan memudahkan suami mengalami kejenuhan dan tergoda untuk mencari sensasi.

Untuk itu hendaknya para istri selalu berusaha menjaga penampilan, sikap dan pelayanan agar suami tidak pindah ke lain hati. Berikut 10 tips agar suami selalu tertarik pada istri dan tidak pindah ke lain hati.

1. Melayani dengan Penuh Ketulusan

Hal-hal rutin dan kecil yang dilakukan dengan penuh ketulusan akan mudah melelehkan hati suami. Istri yang menunaikan peran melayani suami dengan hati yang tulus, membuat suami merasa diperlakukan benar-benar sebagai seorang suami. Hal ini memberikan perasaan aman dan nyaman pada suami, bahwa dirinya benar-benar dihormati dan dihargai oleh istri.

Memasak dan menyediakan sarapan pagi bagi suami mungkin hal yang sangat biasa. Namun ketulusan dalam melakukannya akan sangat memberikan makna yang mendalam pada suami, bukan saja soal pekerjaan memasak dan menata masakan di atas meja makan, bukan pula sekedar soal cita rasa masakan. Namun lebih pada soal ketulusan dalam memberikan pelayanan.

2. Selalu Menjaga Penampilan dan Kecantikan

Setelah menikah anda tetap harus menjaga kecantikan, rajin berdandan, dan jangan malas merawat tubuh agar tetap cantik menarik. Menjadi tua adalah keharusan, namun ketuaan bukan alasan untuk malas menjaga dandanan dan penampilan di hadapan suami.  Tua tidak identik dengan jelek dan tidak menarik. Betapa banyak orang tua yang tetap segar dan menarik karena pandai menjaga penampilan dan kecantikannya.

Sangat berbeda kondisi istri yang rajin merawat penampilan dan kecantikan, dengan istri yang tidak mempedulikan perawatan diri. Secantik apapun perempuan di saat gadis, jika tidak rajin melakukan perawatan kecantikan, akan cepat sekali hilang kecantikan itu. Sebiasa apapun perempuan di saat gadis, akan tampil anggun dan menarik jika rajin melakukan perawatan kecantikan dan penampilan.

3. Jangan Malas Memberikan Kejutan

Semua orang senang jika mendapatkan kejutan dari pasangan. Tidak perlu melakukan hal yang mengeluarkan biaya mahal. Kejutan untuk suami bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti penataan ulang kamar tidur, atau membuat suasana yang berbeda di ruang keluarga, atau menciptakan kreasi untuk mengubah tata letak meja makan. Saat suami pulang ke rumah, melihat ada hal yang berubah di rumah menjadi lebih menarik dan tampak baru.

Jika selama ini anda bersalaman dengan suami sebelum ia berangkat kerja, sesekali waktu tambahlah dengan pelukan hangat atau ciuman yang berkesan. Pada kesempatan lain anda sengaja berdandan “nakal” untuk menyambut suami pulang kerja. Kejutan-kejutan seperti ini membuat suami semakin lengket dengan anda dan semakin percaya betapa anda sangat mencintainya. Tentu bentuk kejutan harus dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.  

4. Berikan Perhatian pada Urusannya

Setelah menikah dan mulai mengarungi kehidupan berumah tangga, banyak orang makin tidak peduli dengan urusan pasangannya. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak memiliki cukup perhatian terhadap aktivitas pasangan. Jika suasana seperti ini dibiarkan, akan menyebabkan suami dan istri ---perlahan tapi pasti--- saling menjauh.

Para suami mengharapkan istri mereka menjadi lebih perhatian terhadap berbagai sisi kehidupannya. Untuk itu, hendaknya para istri meluangkan waktu untuk memberikan perhatian lebih terhadap aktivitas suami. Tunjukkan kepada suami bahwa anda antusias dan berminat pada kegiatan dan aktivitasnya. Walaupun untuk itu anda harus rela belajar, namun yakinlah hasilnya akan sangat positif. 

5. Tetap Bergairah dalam Aktivitas Seksual

Gairah perempuan cenderung cepat memudar dalam aktivitas seksual seiring dengan pertambahan usia pernikahan dan usia biologis. Apalagi ketika sudah mulai memasuki usia menopaus, gairah semakin meredup. Istri kehilangan gairah dan kesenangan bercinta. Hubungan suami istri bahkan bisa menjadi beban atau siksaan bagi dirinya, padahal suami masih sangat ingin melakukan dan menikmatinya.

Jangan biarkan hal seperti itu terjadi pada diri anda. Jaga gairah dan stamina anda dalam melayani suami di ranjang. Lakukan olah raga rutin serta teratur untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Saat suami datang dari tempat kerja, manjakan dan goda dengan fantasi seksual. Itu akan sangat menyenangkan hati suami.

6. Miliki Waktu Berdua dengan Suami

Kesibukan kerja dan mengurus anak sering menjadi alasan bagi suami istri untuk tidak memiliki waktu berduaan. Sangat penting bagi suami istri untuk meluangkan waktu istimewa dari jadwal rutin agar bisa menikmati kebersamaan. Jangan membiarkan kesibukan menelan sifat romantisme anda, sampai tidak memiliki waktu yang memadai untuk menamani suami.

Sekedar makan malam berdua, atau menghabiskan akhir pekan di tempat favorit bersama suami tercinta, akan menguatkan kebersamaan anda. Atau sekedar berboncengan naik motor berdua melewati jalan kenangan. Pada saat berduaan itu bukan hanya penting untuk rehat, namun sekaligus bisa mengenang masa indah saat pengantin baru.

7. Ciptakan Kenyamanan Berkomunikasi

Laki-laki dan perempuan memiliki banyak kebiasaan yang berbeda dalam berkomunikasi. Hendaknya anda berdua saling memahami dan mengerti titik perbedaan ini agar bisa saling menyesuaikan diri. Di antara karakter umum para istri adalah ‘terlalu verbal’. Banyak suami mengeluh istri mereka terlalu sering mengomel. Hal ini menciptakan suasana komunikasi yang tidak nyaman.

Suami yang bercorak pendiam akan memiliki beban jika dipaksa untuk melayani omelan istri. Maka kendati para istri ingin banyak bicara dan mengobrol dengan suami, tetaplah memperhatikan situasi dan kondisi. Saat suami baru pulang kerja, berilah waktu sejenak untuk istirahat. Jangan langsung diserbu dengan berbagai omelan, apalagi yang bersifat tuduhan, tuntutan dan masalah.

8. Beri Kepercayaan kepada Suami

Suami merasa dicintai apabila dipercaya. Jika istri tidak mempercayai suami, akan membuat suami merasa tidak dicintai istri. Kadang muncul keinginan untuk curiga ketika melihat suami melakukan hal yang tidak menyenangkan. Perasaan curiga ini membuat istri melakukan tindakan yang berlebihan, dengan menguntit dan memata-matai aktivitas suami. Bahkan ada istri yang menyadap pembicaraan telepon suami, karena kecurigaan yang berlebihan.

Sikap posesif istri seperti ini bisa berdampak negatif. Suami yang merasa selalu dicurigai dan tidak pernah dipercaya oleh istri, akan merasa tertekan kehidupannya. Maka utamakan sikap saling percaya, agar tumbuh cinta dan kasih sayang secara timbal balik.

9. Perluas Wawasan Anda

Banyak istri yang setelah menikah hanya fokus pada urusan domestik rumah tangga saja. Alangkah baiknya jika anda memperkaya diri dengan membaca dan belajar hal-hal baru yang bermanfaat. Hidup anda tidak akan monoton, membuat anda semakin berkualitas dan memiliki kemampuan tambahan yang bisa membuat suami semakin kagum dan mencintai anda.

Hendaknya istri bisa menjadi teman diskusi yang nyaman bagi suami. Bukan untuk berdebat dan saling menjatuhkan argumen pasangan, namun saling belajar dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan agar terus menerus berkembang. Sangat banyak ilmu dan ketrampilan yang perlu dimengerti dan dikuasai istri agar semakin pandai mengatur rumah tangga. Misalnya dalam ilmu dan ketrampilan mendidik anak, mengatur gizi keluarga, kesehatan lingkungan, pengetahuan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di rumah, dan lain sebagainya.

10. Menyediakan Ruang untuk Tergantung kepada Suami

Ingat, sehebat apapun posisi anda di tempat kerja, di rumah anda adalah seorang istri biasa. Setinggi apapun jabatan anda, sebanyak apapun gaji anda, sepopuler apapun nama anda, secemerlang apapun karier anda, di rumah anda tetap seorang istri. Jangan bersikap independen terhadap suami. Sediakan ruang untuk tetap tergantung kepada suami dan merasa memerlukan suami.

Jika istri terlalu mandiri, maka suami merasa tidak diperlukan lagi. Ia akan merasa kehilangan sisi kepahlawanan dalam keluarga. Walaupun istri bisa dan mampu melakukan apapun sendiri, mencari uang sendiri, menyelesaikan urusan rumah sendiri, mendidik anak sendiri, dan berbagai urusan lainnya bisa diselesaikan sendiri, namun anda tidak boleh melakukan semuanya sendiri. Beri peran kepada suami untuk melakukan hal yang membuatnya berarti sebagai suami dan kepala keluarga.

Hendaknya para istri selalu berusaha memancarkan pesona kecantikan fisik dan hati kepada suami tercinta. Biarkan dia kagum dan percaya betapa istimewanya anda.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun