7. Ciptakan Kenyamanan Berkomunikasi
Laki-laki dan perempuan memiliki banyak kebiasaan yang berbeda dalam berkomunikasi. Hendaknya anda berdua saling memahami dan mengerti titik perbedaan ini agar bisa saling menyesuaikan diri. Di antara karakter umum para istri adalah ‘terlalu verbal’. Banyak suami mengeluh istri mereka terlalu sering mengomel. Hal ini menciptakan suasana komunikasi yang tidak nyaman.
Suami yang bercorak pendiam akan memiliki beban jika dipaksa untuk melayani omelan istri. Maka kendati para istri ingin banyak bicara dan mengobrol dengan suami, tetaplah memperhatikan situasi dan kondisi. Saat suami baru pulang kerja, berilah waktu sejenak untuk istirahat. Jangan langsung diserbu dengan berbagai omelan, apalagi yang bersifat tuduhan, tuntutan dan masalah.
8. Beri Kepercayaan kepada Suami
Suami merasa dicintai apabila dipercaya. Jika istri tidak mempercayai suami, akan membuat suami merasa tidak dicintai istri. Kadang muncul keinginan untuk curiga ketika melihat suami melakukan hal yang tidak menyenangkan. Perasaan curiga ini membuat istri melakukan tindakan yang berlebihan, dengan menguntit dan memata-matai aktivitas suami. Bahkan ada istri yang menyadap pembicaraan telepon suami, karena kecurigaan yang berlebihan.
Sikap posesif istri seperti ini bisa berdampak negatif. Suami yang merasa selalu dicurigai dan tidak pernah dipercaya oleh istri, akan merasa tertekan kehidupannya. Maka utamakan sikap saling percaya, agar tumbuh cinta dan kasih sayang secara timbal balik.
9. Perluas Wawasan Anda
Banyak istri yang setelah menikah hanya fokus pada urusan domestik rumah tangga saja. Alangkah baiknya jika anda memperkaya diri dengan membaca dan belajar hal-hal baru yang bermanfaat. Hidup anda tidak akan monoton, membuat anda semakin berkualitas dan memiliki kemampuan tambahan yang bisa membuat suami semakin kagum dan mencintai anda.
Hendaknya istri bisa menjadi teman diskusi yang nyaman bagi suami. Bukan untuk berdebat dan saling menjatuhkan argumen pasangan, namun saling belajar dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan agar terus menerus berkembang. Sangat banyak ilmu dan ketrampilan yang perlu dimengerti dan dikuasai istri agar semakin pandai mengatur rumah tangga. Misalnya dalam ilmu dan ketrampilan mendidik anak, mengatur gizi keluarga, kesehatan lingkungan, pengetahuan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di rumah, dan lain sebagainya.
10. Menyediakan Ruang untuk Tergantung kepada Suami
Ingat, sehebat apapun posisi anda di tempat kerja, di rumah anda adalah seorang istri biasa. Setinggi apapun jabatan anda, sebanyak apapun gaji anda, sepopuler apapun nama anda, secemerlang apapun karier anda, di rumah anda tetap seorang istri. Jangan bersikap independen terhadap suami. Sediakan ruang untuk tetap tergantung kepada suami dan merasa memerlukan suami.