Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hambatan-Hambatan Komunikasi Suami Isteri

1 Desember 2011   06:08 Diperbarui: 12 Desember 2022   12:58 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.goodtherapy.org/

Gangguan fisik bisa menjadi hambatan komunikasi. Gangguan ini bisa terjadi pada pengaruh lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya suara riuh atau kebisingan, suara hujan atau petir, menyebabkan pembicaraan menjadi tidak nyaman dan membuat pesan tidak tertangkap secara jelas dan utuh. 

Gangguan fisik juga bisa disebabkan karena kondisi fisik yang menyebabkan tidak jelas dalam berbicara. Misalnya suara menjadi sengau, atau suara menjadi tidak jelas, karena faktor struktur fisik organ suara. 

5. Poor Choice of Communication Channels 

Kadang terjadi gangguan yang disebabkan oleh media yang dipergunakan dalam komunikasi. Misalnya ketika sedang menelpon pasangan, terjadi gangguan signal, sehingga suara telepon menjadi terputus-putus dan tidak jelas. 

Pada situasi seperti itu harus segera ada pilihan lain untuk meneruskan komunikasi, misalnya dengan mengirim pesan chat, "Maaf sayang, signal sedang jelek di sini, nanti aku telepon lagi ya". Dengan cara itu, pasangannya tidak memiliki perasaan curiga atau khawatir, karena sudah ada penjelasan. 

Kadang suami isteri berada dalam suasana ketegangan. Mereka tidak bisa berbicara satu dengan yang lainnya, karena tengah konflik. Dalam kondisi tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan berbicara, seharusnya ada alternatif lain untuk menyalurkan pesan. Misalnya melalui tulisan, apakah surat, email, chatting dan lain sebagainya. Dengan cara itu, komunikasi tetap berjalan lancar, walau tidak harus dalam bentuk pembicaraan langsung. 

6. No Feedback 

Hambatan komunikasi bisa terjadi karena tidak adanya respon atau tanggapan sama sekali. Misalnya seorang isteri yang merasa telah banyak berbicara, bercerita dan mencurahkan perasaan, namun sang suami hanya diam saja. Tidak merespon sama sekali. 

Isteri menjadi tersinggung dan akhirnya malas berbicara karena merasa tidak diperhatikan. Padahal diamnya suami bukan karena tidak memperhatikan, namun ia tidak tahu akan bicara apa pada waktu itu. 

Sesungguhnya respon tidak selalu berbentuk kalimat atau ungkapan-ungkapan. Karena respon bisa berbentuk mimik wajah, bahasa tubuh, pelukan, belaian, genggaman tangan dan seterusnya. Dengan cara itu isteri merasa telah diperhatikan oleh suami, walaupun tidak ada pembicaraan dari suami.


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun