Tak ada yang mengingkari bahwa Aceh adalah gudangnya pahlawan perempuan. Tercatat nama-nama agung mujahidah dari Aceh seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Teungku Fakinah, Pocut Meurah Intan, Pocut Baren dan Cutpo Fathimah. Mereka mendedikasikan seluruh hidupnya dalam perjuangan mengusir kaum penjajah.
Di Aceh kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah (sultan perempuan) selama empat periode (1641-1699). Posisi Sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan. Suatu bukti nyata bahwa kaum perempuan di Indonesia sejak lama sudah memiliki pemikiran yang maju dan perjuangan yang besar.
Bukan hanya Kartini.
Sumber Utama:
1. Tiar Anwar Bahtiar, MA, “Mengapa Harus Kartini?”, di: http://republika.co.id/koran/155/42947/Mengapa_Harus_Kartini
2. Widi Astuti, Tak Hanya Kartini, di : http://serbasejarah.wordpress.com/2013/04/08/tak-hanya-kartini/
Sumber Tambahan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rohana_Kudus
http://strategi-militer.blogspot.com/2012/07/laksamana-malahayati-adalah-laksamana.html
http://lenteratimur.com/we-tenri-olle-ratu-cendekia-dari-tanete/
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/657-dewi-pendidikan-dari-cicalengka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H