Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Sistem Manajemen Nasional

28 Mei 2014   18:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:01 6294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1) Etos kerja yang rendah. Sebagian besar aparatur pemerintah belum memiliki semangat untuk menghasilkan kinerja yang tinggi.

2) Kelemahan inisiatif dan pengembangan diri. Pelaksanaan tugas aparatur pemerintah bersifat monopolis, berakibat aparatur pemerintah lemah dalam inisiatif dan pengembangan diri.

3) Penyalahgunaan wewenang dan korupsi. Walau sudah banyak diperangi, namun korupsi di instansi pemerintah masih sangat tinggi

4) Ketidakseriusan dalam merancang kinerja. Sebagian besar instansi pemerintah telah memiliki visi dan misi instansi namun sebatas dokumen, dan belum terumuskan dengan baik dan jelas dalam strategi organisasi.

Selain SDM aparatur negara dan pemerintahan, dukungan yang diperlukan adalah sumber daya manusia secara umum sebagai pelaku Sismennas dalam Tata Kehidupan Masyarakat. SDM Indonesia merpakan potensi yang harus dikelola, diolah dan diberdayakan secara sitemik. Mengacu kepada Sismennas, seluruh SDM dalam organisasi negara berada dalam sistem, dimana keseluruhannya terliubat dan memiliki peran masing-masing untuk mkencapai tujuan nasional.

Perspektif SDM sebagai insani adalah entitas terkecil dalam suatu sistem, beratribut sebagai warga negara atau rakyat, berada dalam TKM. Perspektif SDM dalam kelompok kepentingan akan membentuk komponen-komponen bangsa, berada dalam TPN. Menyadari akan peran dan fungsi yang diemban, setiap SDM baik insani maupun segenap komponen bangsa harus sadar akan tugas dan kewajibannya untk mengambil bagian dalam pengelolaan negara dan penyelenggaraan pemerintahan.

Sejalan dengan arus perubahan global dewasa ini, perspektif SDM yang ingin diwujudkan pada tataran infrastruktur (TKM dan TPN) adalah civil society atau masyarakat madani dan pada tataran supra struktur dapat terbangun good governance atau pemerintahan yang bersih dan berwibawa yaitu pemerintah yang mengedepankan nilai-nilai yang menjunjung tinggi aspirasi atau kepentingan rakyat, serta nilai-nilai yang dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Menurut Laksda TNI (Purn) Soemindiharso, beberapa permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan kualitas SDM adalah sebagai berikut:

1) Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi. Data jumlah penduduk miskin pada Maret 2009 sebanyak 32,53 juta jiwa (14,15 % dari total penduduk). Tingginya angka kemiskinan ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas SDM Indonesia.

2) Akses sebagian besar masyarakat untuk meningkatkan dirinya masih rendah karena faktor-faktor ekonomi, meskipun fasilitas pendidikan dan kesehatan tersedia baik secara kuantitas maupun kualitas

3) Jati diri dan karakter generasi muda Indonesia sangat rentan dan mudah terkontaminasi nilai-nilai budaya global yang tidak sesuai dengan budaya indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun