Lagi-lagi, selingkuh bukan soal seks. Bukan soal perempuan yang lebih cantik dari istri. Namun selingkuh lebih banyak terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Maka kuatkan hubungan emosional dengan pasangan, agar ia tidak melakukan perselingkuhan.
Selingkuh Bukan Soal Lelaki Kaya dan Macho
Demikian pula yang terjadi pada istri. Ketika ada istri melakukan selingkuh, ini juga bukan soal seks dan lelaki macho atau ganteng. Perempuan yang selingkuh, lebih banyak disebabkan karena kecocokan hubungan emosional. Ia menemukan kenyamanan, kehangatan dan pengertian dari lelaki lain, yang tidak ia dapatkan dari suami di rumah.
Suami yang kaya raya dan super sibuk dengan bisnisnya, tidak sempat memberikan kehangatan, pengertian dan kenyamanan yang dibutuhkan istri. Suasana hubungan menjadi hambar, tidak ada romantisme. Bahkan di saat sang istri ingin curhat, ia tidak menemukan suami yang bisa diajak curhat. Suami hanya pandai mencari uang, namun tidak pandai memberikan rasa nyaman pada pasangan.
Maka jangan heran jika kejadian perselingkuhan antara istri dengan lelaki yang tidak lebih tampan, tidak lebih macho, tidak lebih kaya, tidak lebih modis dari suaminya. Karena memang selingkuh bukan soal lelaki tampan dan macho. Selingkuh lebih sering terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Curhat istri mendapat tempat pada seorang lelaki.
Ada kisah selingkuhnya istri dengan sopir pribadi sang suami, selingkuh dengan ajudan suami, selingkuh dengan asisten pribadi suami, atau dengan satpam, tukang kebun atau tukang sayur yang enak diajak curhat. Padahal sang suami adalah seorang eksekutif muda yang kaya raya, atau bahkan konglomerat yang tampan dan uangnya tidak bisa lagi dihitung saking banyaknya. Selingkuh memang bukan soal uang dan lelaki kaya raya.
Basis Kepribadian
Apapun alasan dan sebabnya, selingkuh tetap salah. Maka jangan menjadikan alasan dan sebab-sebab tersebut sebagai pembenaran terjadinya selingkuh. Memahami sebab dan alasan hanyalah cara untuk menghindarkan diri dan keluarga dari perselingkuhan, agar keluarga tetap utuh, harmonis dan bahagia.
Anda semua tentu sudah menyimpulkan, bahwa masalah utama perselingkuhan adalah pada rapuhnya kepribadian. Suami atau istri yang lemah iman, lemah akhlak, lemah moral, lemah etika, lemah ibadah, lemah akidah. Ya, ini tentu menjadi penyebab utama semua jenis penyimpangan dan pelanggaran. Semua jenis kejahatan kemanusiaan, bermula dari kelemahan pada hal-hal mendasar tersebut.
Yang harus selalu dikuatkan adalah basis kepribadian suami dan istri. Menguatkan iman, menguatkan akhlak, menguatkan ibadah, menguatkan moralitas. Ini semua menjadi kunci utama dan pilar-pilar penting pembentuk kekokohan kepribadian setiap manusia. Apabila kuat kepribadiannya, maka akan kuat pula untuk menghadapi berbagai godaan yang mengajak kepada kerusakan.
Bahan-bahan bacaan: 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.