"Satu hal yang membuat saya selalu bersemangat memulai usaha adalah kesabaran dan pengertian istri. Di saat saya jatuh terpuruk, tidak punya apa-apa sekedar untuk makan harian, ditambah masih harus menanggung banyak hutang, ia selalu mengerti dan memahami kondisi saya. Istri saya tidak pernah menuntut macam-macam kepada saya. Ia sangat sabar menemani masa-masa kejatuhan saya", demikian ungkap sang suami.
Karena dukungan dan dorongan sang istri yang dirasakan sangat besar bagi dirinya, maka ia jadikan nama dan foto sang istri sebagai merk dan logo usaha yang kini mulai menunjukkan hasil yang semakin menggembirakan. Hal itu ia maksudkan sebagai bentuk apresiasi, penghormatan, dan rasa terimakasih sang suami atas kesabaran dan pengertian istri selama ini.
"Seandainya istri saya tidak sabar, suka marah atau uring-uringan di saat saya tidak punya uang, atau banyak menuntut kepada saya, apalagi membandingkan saya dengan lelaki lain yang lebih sukses, maka pasti kondisi mental saya akan semakin jatuh terpuruk. Jika itu terjadi, maka saya tidak akan punya gairah dan semangat lagi untuk merintis usaha baru. Mungkin saya akan memilih menjadi pengangguran atau malah menjadi gelandangan karena depresi", tambahnya.
Istri salihah adalah inspirator dan motivator utama bagi suami. Bukan Mario Teguh, bukan Andre Wongso, bukan motivator kelas nasional ataupun internasional lainnya. Istri salihah, ialah pemberi inspirasi dan motivasi setiap hari bagi suami.
Selamat pagi sahabat semua..... Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H