Menanti dibawah pojon kamboja
Datangmu kekasih nan kucinta
Janganlah sekalipun melalaikan
Janjimu yang pernah kau ucapkan
Reff : Â Bila kasih tak ingat padaku
      Lihatlah sekuntum kamboja
     Disana kita kelak berjumpa
Menanti dibawah pohon kamboja
Datangmu kekasih nan kucinta
Janganlah sejkalipun melalaikan
Janjimu yang pernah kau ucapkan
Lagu dengan lirik sederhana diatas merupakan kesayangan istriku
Dia selalu menyanyikan lagu tersebut pada saat mandi. pada saat
meracik bumbu didapur sewaktu menyiapkan masakan
Dia selalu bersenandung dengan lagu tersebut pada saat menyapu halaman.
Kalau hari minggu atau hari libur aku sering menemani istriku didapur,
dimana dia meracik bumbu sambil menyanyikan lagu tersebut, sedang aku membaca koran
Suasana rumah benar benar nyaman, hangat dan hidup.... lebih lebih kalau cucunya
datang berkunjung.... maka rumah seketika menjadi heboh dengan jeritan cucuku dan
teriakan neneknya ( istriku )
Tak terasa.... romantika berumah tangga dengan istriku sudah mencapai 49 ( empatÂ
puluh sembilan tahun. Setahun lagi sudah kami rencanakan untuk ulang tahun perkawinan\
emas atau lima lupuh tahun.
Namun nasib berkehendak lain.... setelah menderita sakit selama dua tahun maka pada
 umur 71 ( tujuh puluh satu ) istriku meninggal dunia dan dikubur tepat dibawah
pohon kamboja.
Namun aneh.... aku tidak pernah merasakan kematian istriku itu
Bagiku istriku itu masih terasa hidup didunia.
Kalau aku sedang mandi.... aku merasa istriku baru menyapu halaman depan
Demikian pula kalau aku sedang santai membaca koran aku merasa bahwa  istriku
sedang meracik bumbu didapur atau sedang tidur dikamar
Sedang kalau aku tidur malam hari aku merasa bahwa istriku sedang menamaniÂ
cucunya yang masih kecil dikamar lain.
Cuma sekarang aku yang sering menyanyikan atau bersenandung dengan
lagu tersbut
Suatu ketika.... kalau aku sedang tersadar bahwa istriku sudah meninggal....
maka aku hanya berguman : Â ISTRIKU YANG MANIS..... TUNGGULAH...
AKU PASTI MENYUSULMU DIBAWAH POHON KAMBOJA ITU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H