Mohon tunggu...
Subagiyanto Waris
Subagiyanto Waris Mohon Tunggu... -

Pikiran akan selalu ada, tumbuh dan berkembang, lalu berbuah. Buah pikiran inilah yang hendak aku jaga disini. Barangkali bermanfaat. Monggo..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yang Penting Rajin Update Status

9 Februari 2012   07:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pekerjaan yang menyerbu saya setiap hari. Saya harus membaca, menulis, bicara, menggambar, siap-siap, rapih rapih, ngumplek jadi satu tiada henti. Supaya terkesan bertanggung jawab; saya harus katakan disini (dalam bahasa  tulis bahwa saya mencintai pekerjaan saya. Saya melakukan rutinitas yang sumpek tadi dengan senang spenuh hati.

Meski banyak kerjaan, tetap saja saya senang berceloteh. Tapi saya tau diri. Tidak semua orang senang mendengar celotehan saya. maka saya pilih-pilih kuping siapa yang siap akan saya jejalkan bahan celotehan. Maksunya sih supaya bisa bikin panas kuping tuh orang, tapi gagal. Wal hasil mereka biasanya tertawa. Padahal ngantuk juga dia.

Solusinya, supaya saya tidak dibilang cerewet, padahal pendiam-red, maka saya tuangkan ide-ide celotehan ke dalam tulisan pendek. Maka jadilah saya rajin posting ke media sosial; blog, facebook, twitter atawa blackberry. Disana saya bisa menulis apa saja. Tentu saja frendlist bisa baca tulisan saya. Kalopun tak ada yang membaca ya nggak apa-apa. Toh saya cukup senang apa yang saya lakukan. Saya bisa tulis sendiri, saya baca sendiri, saya menikmati sendiri, saya puas sendiri, saya capek sendiri, lalu tidur pulas. Begitulah setiap hari.

Supaya terkesan dermawan, saya mohon izin untuk membagi beberapa posting yang pernah saya update di media sosial. Sering rekan kerja mentertawakan; rajin banget update status. Saya sich cuma bisa bilang, gak papalah, yang penting rajin update. Hehehe.. Piss bro.. Maka inilah beberapa status yang pernah saya share ;
Melu seneng.. Ono koncoku neng KOPMA UGM Lilik Kurniawati Uswah, mlebu 10 Finalis Kompetisi Wanita Karier 2011. Semoga bisa buat inspirasi bagi wanita-wanita Indonesia.

Adik saya, ketika ditimpa musibah dia segera berSEDEKAH.

Kepada Allah saya turut mendoakan,
Ya Robb, mohon jadikanlah SEDEKAH nya sebagai pintu kemudahan baginya untuk menyelesaikan masalah besar yg tengah dihadapinya.


Dari kemarin pingin banget ngasih dia order.
Tapi begitu ditelpon tuk janji ketemu, malah dia jawab "penting banget gak?"

‎"nyang eni Harganye berapaan bang?"
"murah bu haji," jawabku. "cuman 500 ribu."


Faktanya, anak-anak belum bisa memahami Cara berfikir orang tuanya. Lalu, kenapa kita marah terhadap sesuatu yg sulit dipahaminya?

Saatnya test darah @ RS. Thamrin Salemba. Cek gula darah, kolestrol, Asam urat, lever, ginjal. Semoga everything is oke.

Kita sering menganggap anak-anak senang membantah.
Padahal faktanya, anak-anak sedang menggunakan hak konstitusionalnya yaitu kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat.

Tak perlu risaukan kelakuan anak bila reaksi kita yang justru merisaukan.

Kita pernah menjadi anak-anak.
Tapi anak kita belum pernah menjadi orang tua.
Maka kitalah yang harus dituntut MENGERTI.
Bukan sebaliknya.

Kesalahan orang lain belum tentu berakibat buruk pada kita.
Tapi kesalahan kita pasti akan berdampak tidak baik pada keluarga, terutama pada anak-anak.

Lapor kehilangan kambing akan kehilangan sapi.
Lapor kehilangan sandal Jepit akan ....................

Tidak masalah kalau kamu tidak tahu.
Masalahnya adalah; ketidaktahuanmu justru menghalangi jalanku.

Tahun baru, cita-cita baru, semangat baru, nafsu baru.
Tapi pake cara-cara lama dan kepribadian lama.
Semoga berhasil.

I believe I can touch the sky

Mother how are you today?

Mengais rezeki Sama persis bagai Mancing ikan, butuh umpan yang baik.
Apa sih umpan terbaik untuk mengundang rezeki, dab?

‎"Wah.. hebat.. jarang-jarang ada profesi ini mau bekerja tanpa dibayar." kata petugas pendaftaran perkara.
Sungguh saya sulit membedakan ucapan itu sebagai pujian atau ejekan.
Ironis memang.

Tuhan tidak pernah salah menentukan.
Hanya kita saja yang salah ucap dalam permohonan.
Sering merasa begitu gak?

Seindah-indahnya nama seorang wanita, ketika menikah, namanya akan dilupakan dan diganti dengan nama suaminya.
Nikah dengan Pak Tukimin namanya berubah menjadi Bu Tukimin.
Hehehe

Jangan nilai buku dari sampulnya.
Kalo sampulnya jelek,
belum tentu isinya bagus.

Ketika hakim hendak membacakan putusan, seorang advokat mengangkat tangan.
"Intrupsi yang mulia."
"Tidak ada intrupsi,"
"Mohon ijin yang mulia."
"Tidak boleh."
"Sebentar saja yang mulia."
"Nanti saja."
Sang advokatpun diam tak berdaya. Sang hakim melanjutkan membaca putusannya. 30 menit berlalu. Putusan selesai dibacakan dan hakim mengetuk palu.
"Baik, setelah putusan ini dijatuhkan. Apakah para pihak ada yang keberatan?"
"Tidak ada yang mulia."
"Tadi saudara advokat interupsi. Ada apa?"
"Tidak jadi yang mulia."
"Kenapa?"
"Sudah yang mulia."
"Sudah bagaimana?"
"Sudah selesai yang mulia?"
"Sudah selesai bagaimana?"
"Tadi saya minta ijin sebentar yang mulia.?"
"Iya. Lalu?"
"Tadinya saya minta ijin keluar ruangan sebentar. Karena mau 'buang angin' yang mulia. Tapi yang mulia tidak mengijinkan. Padahal saya tak sanggup menahannya lebih lama. Terpaksa angin diperut ini saya keluarkan disini. Maafkan saya kalo yang mulia tidak tahan dengan baunya."
"qwxz!@X#"

Mas, mustahil bisa nyuruh orang berhenti merokok. Gak bakal efektif selama Pabrik rokok masih berdiri dan pemerintah diuntungkan.
>>> kalo saya nyuruh orang nutup pabrik rokok, itu baru mustahil.

Banyak alasan mengapa harus berhenti merokok.
Tapi kamu lebih senang punya banyak alasan untuk tidak bisa berhenti merokok.

Mau tau cara gampang;
Apakah koleksi baju batikmu, motifnya termasuk pasaran apa tidak ?
>>> lihatlah sekelilingmu setiap hari jum'at.

mas, mbok ajari aku supaya bisa berhenti merokok..
>>> lha, kamu dulu memulai merokok gak pake belajar langsung bisa tho?

Oh.. rejeki...
janganlah engkau menjauh dariku
aku tak sanggup bila sehari saja tak ditemanimu

Pikiran akan selalu ada, muncul, tumbuh dan berkembang.
Bila dirawat dengan baik akan berubah bentuk menjadi buah pikiran alias ide.
Itu sebabnya orang yang rajin merawat pikiran akan selalu menemukan AHA..!!!

***
Ketika kamu memberi hadiah kepada seorang anak.
Reaksi apa yang kamu harapkan darinya?
1. Ucapan terima kasih ?
2. Sambutan hangat ?
3. Semakin dekat denganmu ?
4. ....... bla bla bla... (reaksi positif lainnya) ?
Good. !
Berarti kamupun mengerti reaksi apa yang hendaknya
kamu lakukan kepada Tuhan
atas rezeki yang telah dihadiahkan-Nya padamu.
(edisi: Hidup itu sawang sinawang)

Ya Robb.. Jika apa yang telah kulakukan bagi-Mu adalah kebaikan.
Maka izinkanlah kebaikan itu untuk istri dan anak-anakku.

Kabar baik?
Masih khan kebaikan menyertaimu?

‎"Morning boss. Dari tadi belum ngerokok dan ngopi nih." Kata penjaga.
"Baguslah." kataku.

O : Apa sih pekerjaanmu?
+ : PETERNAK TERI
Penganter anak dan isteri.

Meski sudah ribuan kali kita lewati jalan yang sama.
Meski sudah hafal berapa banyak kelokan, berapa banyak lubang dan berapa banyak preman di perempatan.
Bahkan meski sudah tinggi level pemahaman kita mengatasi masalah yang ada.
Namun tetap saja kita perlu belajar.

Bermodal biasa.
Berhasil luar biasa.
Gimana caranya ?

Saat masih kecil, kita tidak pernah bisa mengerti jalan pikiran orang tua.
Lalu sekarang, setelah jadi orang tua, kenapa kita masih tidak bisa mengerti jalan pikiran anak-anak?

Bunga mawar bunga melati
Boleh ditawar harga mati

Jangan takut tidak bisa.
Ternyata banyak orang baik di sekeliling kita yang siap membantu

Setidaknya kita dapat dikenali dari cara dan tutur kata.

Kereta cukup sepi.
Maka aku sangat leluasa memilih tempat duduk.
Tentu aku pilih gerbong dan posisi duduk yang paling ternyaman.
Gleg.
Baru 5 menit duduk, seorang petugas menegur;
"Maap pak, ini gerbong khusus wanita. Silahkan bapak pindah."
@#gr*h#!

Semua ucapan adalah do'a.
Kecuali kamu mengaku semua ucapanmu bohong.
Maka berucaplah yang baik.
Yaitu ucapan yang barakibat baik.

‎"Hidup tidak sekedar melangkah. Tapi juga ketepatan memilih arah." kataku dalam hati.

Angkot mogok segera diperiksa.
Banggar baru mau diperiksa malah mogok.
Selamat pagii teman.
Semoga rejeki kita hari ini tidak mogok.

Sebagai bagian anggota keluarga, kita berkesempatan besar turut andil atas kebahagiaan keluarga.
Bahkan sama besarnya kesempatan menggagalkan kebahagiaan mereka.
Jadi, masih bilang gak punya kesempatan untuk membahagiakan mereka?

Dalam diri orang dewasa memang tersimpan sifat kekanak-kanakan.
Namun dalam bertindak menyangkut kepentingan orang lain, diperlukan kedewasaan.
Think before posting.

"Iso nembang, ra iso nyuling, Iso nyawang ra iso nyanding." kata simbahku dulu

‎"Sambutlah rezeki hari ini. Sebab rezeki hari ini adalah kumpulan dari rezeki hari lalu yang tertunda". katamu

‎"Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu." kata anakku memulai latihan lomba pidato.
"Artinya, setiap ibu harus memuliakan setiap langkahnya sendiri.
Sebab jejak langkah setiap ibu akan diikuti oleh kami sebagai anak-anaknya.
Pastikan langkah para ibu lebih sering ke majelis ilmu.
Bukan ke mall..!"
Kulihat mamanya menyimak dengan mata berkaca-kaca.

"Masa depan yang gemilang membutuhkan kebaikan-kebaikan hari ini," kata istriku lagi.

‎"Saya senang mengenang masa lalu yang indah. Tapi lebih senang membangun masa depan yang gemilang", kata istriku.

tertuang di http://www.swaris.co.cc/2012/01/my-status-on-facebook.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun