Banyak-banyaklah main ke tempat penangkaran lain. Tanyakan pada pemiliknya, apa yang menjadi kunci keberhasilannya. Contohlah ukuran kandangnya dan seterusnya. Jangan sungkan untuk bertanya, jangan pekewuh untuk nyonto. Ini bukan ujian sekolah. Di dunia penangkaran bertanya dan nyonto itu syah-syah saja. Lakukan dengan sungguh-sungguh.
- Membina dan Memperluas Jaringan
Menangkar burung bukan hanya soal bagaimana caranya membuat burung kita bertelur sebanyak mungkin. Bukan pula soal bagaimana caranya agar semua telur bisa menetas semaksimal mungkin. Intinya bahwa produktifitas kandang itu baru separoh pekerjaan. Masih ada setengah lagi pekerjaan penangkar yang mesti kita selesaikan yaitu menjual hasil tangkaran.
Dalam prakteknya tidak sedikit penangkar burung yang kesulitan menjual hasil tangkarannya. Masih ingat kenapa burung kenari harganya anjlok. Harga burung love bird terjun bebas ? Salah satu faktornya adalah lemahnya marketing dari penangkarnya. Di samping karena over produksi, akibat banyaknya penangkar yang ikut-ikutan menangkar burung kenari dan love bird ini. Nah di situlah pentingnya jaringan.
KPCRI adalah wadah yang bagus untuk membina jaringan. Jual beli di internal anggota KPCRI sendiri bisa menjadi jembatan yang mempermudah penjualan hasil penangkaran terutama bagi para pemula.
Demikian sedikit resep yang saya sarikan dari berbagai kunjungan ke para penangkar senior di blok timur maupun blok barat. Jika anda setuju dengan resep NJUT Plus ini maka ambillah. Ulangi baca dan menerapkan resepnya berkali-kali sampai . . . NJUT . . . NJUT . . . NJUT . . . Terutama segeralah bertindak. Bahkan jika harus memulainya dari burung emprit sekalipun. Karena meskipun mengawalinya dari burung emprit jika kita serius maka lama-lama kita bisa merambah ke burung cucak rawa. Percayalah sama saya.
Tapi saya juga tidak ingin memaksa anda. Makanya jika anda tidak sependapat abaikan saja . . . Selamat Kopdar KPCRI yang ke 6, selamat menangkarkan burung. Salam  . . klank . . . klink . . .klunk . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H