Mohon tunggu...
Agus Sukamto
Agus Sukamto Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gunakan Pembelajaran Diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

6 Juli 2023   00:06 Diperbarui: 7 Juli 2023   15:54 4380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 berkolaborasi dengan peserta didik terus menerus termasuk untuk menyusun tujuan kelas maupun individu dari para peserta didik.

Pentingnya pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran yang berdiferensiasi memungkinkan guru untuk memberi peserta didik dukungan yang mereka butuhkan, yang sangat mungkin berbeda-beda satu sama lain. Pertama menantang peserta didik yang cerdas. untuk menggali pembelajaran secara lebih dalam. menyediakan dukungan bagi peserta didik tingkat bawah. Kedua memberi kesempatan peserta didik. Gaya belajar timbal balik ini adalah cara guru untuk memanfaatkan kekuatan di kelas; ketiga guru perlu memahami. bahwa satu pendekatan standar untuk mengajar tidak akan memenuhi kebutuhan semua atau bahkan sebagian besar peserta didik.

Siswa memiliki keragaman masing-masing. Yang pertama kesiapan belajar. sejauh mana kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kedua minat. Minat memiliki peranan yang besar untuk menjadi motivator dalam belajar. Keriga Profil (gaya) Belajar, mengacu pada pendekatan  atau bagaimana cara yang paling disenangi peserta didik agar mereka dapat memahami pelajaran dengan baik.

Elemen yang berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi empat aspek yang ada dalam kendali atau kontrol guru adalah Konten, Proses, Produk, dan Lingkungan atau Iklim Belajar di kelas. Konten, materi apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau materi apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Proses,  kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas. Produk, Biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran. Lingkungan belajar, susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik.

Merdeka Belajar merupakan visi yang dibangun berdasarkan  pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah tujuan pendidikan sekaligus paradigma pendidikan yang perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan. Makna merdeka dalam merdeka belajar, dengan demikian, mengisyaratkan kebebasan, kemampuan, serta keberdayaan, untuk mencapai kebahagiaan. Keselamatan dan kebahagiaan ini pun tidak saja diperoleh dan dirasakan oleh individu, tetapi juga secara kolektif.

Merdeka Belajar dalam Perspektif Kurikulum, sentralitas pembelajaran peserta didik, kurikulum yang terbentuk oleh kebijakan Merdeka Belajar akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak, dan akomodatif terhadap kebutuhan dunia usaha/dunia kerja. dalam hal pedagogi, kebijakan Merdeka Belajar akan meninggalkan pendekatan standarisasi menuju pendekatan heterogen yang lebih paripurna menuju  memampukan guru dan peserta didik menjelajahi khasanah pengetahuan yang terus berkembang.

contoh Diferensiasi konten

contoh Diferensiasi proses

contoh Diferensiasi produk

Diferensiasi lingkungan belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun