Dalam pandangan saya, "meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi sangat penting karena dapat membantu kita menjaga identitas nasional, menjadi filter bagi ideologi-ideologi baru, menjadi pengikat bagi kita sebagai bangsa, dan menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi bangsa yang lebih baik."
Tantangan Dalam Penerapan Pancasila Pada Era Globalisasi
Di tengah arus globalisasi, nilai-nilai Pancasila memang perlu diperkuat dan dijaga agar tetap relevan. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan Pancasila pada era globalisasi:
Menguatnya Individualisme:Â Paham individualisme yang mementingkan hak individu dapat melunturkan nilai-nilai sosial dalam Pancasila. Oleh karena itu, "penting untuk memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial dan memperkuat sila kedua tentang kemanusiaan dan sila ketiga tentang kebangsaan".
Maraknya Kosmopolitanisme: Kosmopolitanisme menganggap seluruh manusia sebagai anggota komunitas global. Namun, kita juga perlu menjaga identitas nasional dan memperkuat nilai-nilai Pancasila agar tetap kokoh di tengah arus globalisasi.
Untuk menghadapi tantangan ini, kita dapat mempertahankan dan memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan berkelanjutan dan membumikan Pancasila di semua lini dan wilayah. Dengan demikian, Pancasila akan tetap menjadi pedoman yang relevan dalam menghadapi perubahan zaman dan teknologi.
"Oleh karena itu, meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila, sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa kita tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang telah membawa kita menuju kemerdekaan dan pembangunan." Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam konteks globalisasi :
1. Pendidikan Pancasila di SekolahÂ
Mengintegrasikan pendidikan Pancasila dalam kurikulum dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran Pancasila harus diaktualisasikan melalui metode yang interaktif dan kontekstual agar relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
2. Peran KeluargaÂ