Mohon tunggu...
I MadeRommy
I MadeRommy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perangkap Faktur Pajak Fiktif: Ancaman dan Upaya Penanganannya

26 Juli 2023   00:05 Diperbarui: 26 Juli 2023   06:51 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika salah satu dari persyaratan formal maupun material diatas tidak terpenuhi maka dikatakan faktur pajak tersebut fiktif. Pada praktiknya faktur pajak fiktif sering ditemukan dengan kriteria berikut:

  • Faktur pajak dibuat oleh WP yang tidak terdaftar sebagai PKP.
  • Pembuat faktur pajak merupakan WP Non Efektif yang tiba-tiba aktif dan memiliki penyerahan BKP/JKP jumlah besar.
  • WP yang pengurus dan komisarisnya sama.
  • Faktur pajak fiktif berasal dari WP yang sering pindah alamat kedudukan perpindahan lokasi terdaftar.
  • Faktur pajak fiktif dapat diketahui dari kondisi WP yang  berdomisili dan peredaran usaha tidak sesuai.
  • Indikasi faktur pajak fiktif juga dapat dilihat dari jumlah penyerahan BKP/JKP yang beragam sehingga sulit diketahui usaha utamanya.
  • Indikasi faktur pajak fiktif lainnya terlihat dari WP yang usahanya baru berdiri namun memiliki jumlah penyerahan besar dan PPN kurang bayar kecil.
  • PPN Kurang Bayar Tidak Sesuai.
  • Saat Pembetulan SPT masa PPN yang menyebabkan jumlah pajak keluaran jadi lebih besar.

Antisipasi Faktur Pajak Fiktif dengan E-Faktur dan E-Nofa

Elektronik Nomor Faktur (E-Nofa) merupakan sistem atau aplikasi baru dalam penomoran faktur pajak, dan juga merupakan salah satu bentuk modernisasi yang tengah digencarkan Direktorat Jendral Pajak dan mempermudah dalam pengawasan penomoran faktur pajak. Sebelum dikeluarkannya aplikasi E-Nofa oleh DJP, WP secara langsung menomori faktur pajak secara manual, yaitu dengan mengisi sendiri nomor faktur pajaknya. Sistem ini membuat banyak terjadi kecurangan yang dilakukan wajib pajak dikarenakan ada beberapa faktur pajak yang tidak sah, faktur pajak yang tidak dilaporkan oleh wajib pajak dan ada beberapa nomor faktur pajak yang ganda atau sama dengan wajib pajak yang lain. E-Nofa memberikan Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) yang disediakan langsung oleh DJP yang diajukan oleh PKP. E-Nofa dapat mendeteksi penomoran Faktur Pajak yang tidak bertanggung jawab, dan penomoran faktur WP dapat dilihat secara berurutan. 

Selain E-Nofa juga terdapat E-Faktur yang merupakan bentuk modernisasi DJP dalam mencetak bukti pungutan pajak secara online. Aplikasi E-Nofa serta E-Faktur ini diterbitkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi PKP dalam menjalankan segala kewajiban perpajakannya khususnya pembayaran PPN. Selain itu DJP juga mendapatkan kemudahan dalam pengawasan terhadap WP serta proses pemeriksaan yang lebih cepat. Sistem modernisasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan penerimaan pajak.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun