Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Ditikam serdadu politik masa kini
Hariku mengersang. Waktu-waktu jahat
Anjin bermata maling menunggu saat
Burung pemakan bangkai bertengger di atap rumah
Diam mengintai mayatku
Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Dilindas mobil-mobil mewah di jalan tol
Tersungkur roda pesawat di bandara-bandara
Tenggelam kemudian mengapung di dermaga-dermaga
Kadang dimakan ikan di bendungan kali
Tak ada yang peduli
Buta mata tuli daun telinga hati
Mati adalah aku
Sudah biasa mati, berulang kali
Protes-protesku hanya menjadi mayat
Berbau busuk
Menusuk hidung Sang Waktu
Kemudian menjadi debu
Tak ada yang peduli
Yang kere memang seharusnya mati
Bila tak mampu membeli mimpi
Malang, 6 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H