Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dea

3 Oktober 2017   05:54 Diperbarui: 3 Oktober 2017   05:59 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengemas luka dalam kata-kata bukanlah perkara mudah. Semenjak kekasihnya berpaling, ia lebih akrab dengan sepi, lebih menyukai sunyi yang kelatnya tak mau beranjak dari lidah.

Dea memutuskan tak akan mengenal cinta lagi. Baginya, malam lebih setia, luka lebih mengerti dirinya.

"Dea."

Suara-samar ada yang memanggil namanya, tapi tak tahu dari arah mana datangnya.

"Siapa yang memanggilku?"

"Aku, Dea, aku di sini."

Dea melihat seorang perempuan cantik di sudut ruangan tengah tersenyum padanya. Tapi, raut mukannya terlihat dalam kesedihan.

"Siapa kamu?"

"Apakah kamu tidak mengenaliku?"

Dea mengamati lebih seksama wajah perempuan itu. Ia memutar ingatannya, tap, ia tak menemukan wajah ayu itu.

"Tidak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun