Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Flamboyan di Taman Kota

18 November 2016   19:08 Diperbarui: 18 November 2016   19:43 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay.com

"El," aku meraih dan mengenggam tangannya, "apakah kau mencintainya?"

Ia mengangkat wajah dan menatapku lekat. Sorotnya sangat teduh, seakan berjuta keindahan tersimpan di sana.

Aku tak mampu menatap matanya terlalu lama. Entahlah, ada sesuatu yang bergetar dalam dadaku.

"Iya, Mas, sebelum kejadian itu. Tapi, entahlah sekarang. Penyesalan ini mengikis perasaan itu."

Suaranya bergetar, seolah menahan kebencian, tapi masih terdengar lembut. Itulah yang membuatku suka.

"Apa kamu sudah menemuinya dan memberitahu keadaanmu?"

"Sudah, tapi dia berkilah."

Aku menghela napas, pikiranku juga kacau.

"Lantas, apa keputusannya?"

"Dani tidak mengakuinya, Mas. Sekarang aku tidak tahu keberadaannya. Dia menghilang sejak mengetahui keadaanku."

"Orang tuamu sudah mengetahuinya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun