"Mengingatmu tidaklah rumit. Sama halnya ketika paruku memompa angin dan meluapkan detaknya di dada kiri. Serupa itu, meski segalanya tentang kepedihan yang tersisa," ujar Dea lirih, berkata pada dirinya sendiri sambil menatap lelaki itu dari kejauhan.
Pairun Adi/Senandung Kiara
Bintan 12092016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!