Mohon tunggu...
Syauqi Ulun
Syauqi Ulun Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Menjemput Rezeki (Etika Mencari Harta)

15 September 2016   08:21 Diperbarui: 15 September 2016   08:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, untuk mendapatkan rezeki yang baik, hendaknya proses yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang baik pula. Islam sangat melarang segala bentuk upaya mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang dzalim (Al-Baqarah [2]: 279), riba (Al-Baqarah [2]: 278-279), judi (Al-Maidah [5]: 90), penipuan (gharar), suap (risywah), dan maksiat.

Hadist Tentang Suap (Risywah)

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ فِي الْحُكْمِ } .(رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْأَرْبَعَةُ)[3]

Artinya: Dari Abi Hurairah RA, Ia berkata: Rasullullah SAW melaknat orang yang memberi suap (penyuap) dan yang menerima suap (disuap) dalam masalah hukum (HR. Ahmad dan Imam Empat).

Hadist Tentang Maksiat

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهَا أَبْصَارَهُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ (رَوَاهُ النَّسَاِئي)[4]

Artinya: Dari Abu Hurairah RA berkata, Nabi SAW bersabda, “Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina, jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamar, di waktu minum, jika ia sedang beriman. Dan pencuri tidak akan mencuri, di waktu mencuri, jika ia sedang beriman. Di lain riwayat : dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas, jika ia sedang beriman”  (HR Nasa’i).

Nah... Mengapa Islam sangat menekankan pentingnya mencari rezeki yang halal? Karena, setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhinya, baik secara fisik, emosional, psikologis, maupun spiritual.

Rezeki yang halal menghadirkan ketenangan jiwa. Hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar. Selain itu, rezeki yang halal merupakan syarat diterimanya setiap doa oleh Alloh SWT. Rezeki yang halal akan menciptakan tatanan mayarakat dan bangsa yang kuat.

Saat ini, sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah sepatutnya kita menjauhkan setiap anak negeri dari mengais rezeki dengan cara-cara yang dilarang Alloh SWT. Mengikuti arus global, kapitalisme, dan melupakan cara-cara nenek moyang dahulu dalam melakukan aktivitas ekonomi. Yakni, sistem bagi hasil, maro, atau paron ditinggalkan. Sedangkan manipulatif, spekulatif, dan ribawi dipraktikkan. Karena itu lah, kini, kita selalu berada dalam sistem ekonomi yang sangat rentan dan goyah. Krisis demi krisis selalu siap menerjang sepanjang waktu. Petaka demi petaka berlangsung didepan mata.

RASULULLAH BERSABDA :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun