Mohon tunggu...
Pahliyani
Pahliyani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba Tuhan

Menyukai melamun yang ditemani kopi dan musik, lalu tidak memikirkan apa-apa tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Kuasa Menolak Ajakan Pria Tampan Ini

9 Juni 2022   09:47 Diperbarui: 9 Juni 2022   10:13 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Luca Gl on Unsplash   

Saat di jalan aku terus kepikiran dan melamun "Ah bodohnya aku, si cowok tadi siapa ya. Kenapa aku tak menanyakan sesuatu kepadanya" Di rumah pun aku terus kepikiran wajahnya yang cool banget saat membantu motorku keluar dari parkiran. Dia datang seperti ksatria yang menyelamatkan tuan putri dari tawanan sekumpulan raja-raja dinosaurus.

Keesokan harinya aku kembali seperti rutinitas biasa. Pagi-pagi berangkat ke sekolah untuk mengajar anak-anak SD yang lucu-lucu itu. Saat tiba di parkiran sekolah, belum juga aku melepas helm dan keluar dari motorku. Tiba-tiba si cowok kemarin datang dan memarkirkan motornya tepat di sampingku. "Oh ternyata dia si pemilik Vespa itu" ucapku dalam hati.

"Pagi bu" ucap si cowok itu kepadaku "Eh iyaa. eh.. pagi pak" jawabku tersipu malu sekaligus kaget. Lalu si cowok tersebut bergegas mengarah ke kantor SMP swasta yang berada di sebelah sekolah kami. Saat dia berjalan sudah sekitar 3 meter dariku aku tiba-tiba bertanya "Pak, ngajar di SMP ya???" Akupun gak sadar kenapa aku bisa tiba-tiba nanya seperti itu.

"Iya bu, saya guru baru. Saya duluan ya" ucap si cowok itu. Tiba-tiba si cowok itu bukannya masuk ke kantornya eh malah balik berjalan mengarah kepadaku dan berkata "Namaku Adam Lefin bu" akupun terkejut dan menjawab "Oh oh iya iya, namaku Jasmine. Salam kenal ya pak" lalu kami pun masuk ke kantor masing-masing.

Saat jam istirahat, aku membuka Instagram. Tiba-tiba ada Adam Lefin follow aku. Dengan semangat langsung aku follow balik. Dan aku stalking akun Instagramnya. "Wow cowok ini cool banget, hobinya Vespa, membaca buku Khalil Gibran dan mendengarkan lagu-lagu The Beatles" ucapku dalam hati dan aku sadar sekarang bahwa aku jatuh cinta pandangan pertama terhadapnya.

Lalu pada sore hari. Notifikasi hpku berbunyi. Kucek "Oh my God, Adam Lefin tanpa basa-basi ngeDM aku di Instagram ngajak dinner malam ini, aduh bagaimana yah apakah harus kuterima atau gak nih ajakannya?" ucapku dalam hati sambil memeluk guling Doraemonku di kamar. Aku sih ingin sekali makan malam berdua Adam Lefin tapi aku bingung apakah aku mendapatkan izin keluar dari ibuku.

Lalu aku pergi ke dapur. Menanyakan kepada ibuku "Bu malam ini aku boleh keluar sama cowok? dinner aja kok, dia baik kok, temenku yang ngajar di SMP samping sekolahku itu loh bu" Ibu menjawab "Gak boleh, nurut kata mama titik"

Aku langsung berkaca-kaca di depan ibuku "Oh ya bu" lalu pergi ke kamar. Aku tak bisa bernegosiasi tentang keputusan ibu. Dia sangat teguh memegang keputusannya apalagi jika dia merasa benar.

Aku menangis di kamar sambil memeluk guling Doraemonku. Pipiku yang lembut dilanda air mataku yang tak berhenti menangis. Aku sedih gak bisa jalan sama Adam Lefin. Sosok yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku sudah 2 tahun tak merasakan jatuh cinta. Aku kesal dengan ibuku tapi aku gak bisa membantahnya. 

Tisu di kamarku berserakan. Aku sangat bersedih. Lagu-lagu galaupun menemaniku dan malah membuatku makin meneteskan air mata. Momen langka di depan mata yang harusnya bisa membuatku merasakan indahnya jatuh cinta masa muda malah hilang begitu saja. Aku tak mau keluar kamar malam ini. Aku masih bersedih hingga tak sadar aku ketiduran dengan hp sebagai bantal tidurku.

Pagi harinya. Kembali aku berangkat pergi ke sekolah dengan motor Doraemonku. Aku berharap bertemu dengan Adam Lefin untuk meminta maaf karena tidak bisa menerima ajakan dinnernya. Aku ingin menggantinya dengan makan bersama di kantin sekolah selepas pulang ngajar. Aku ingin kembali melihat wajahnya yang cool, matanya yang indah dan rambutnya yang sesekali turun menutup matanya. Ingin sekali aku merapikan rambutnya yang kadang-kadang rusak tertiup angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun