Tampaknya sejak fenomena corat-coret liar ini marak di Yogyakarta (dan merambah ke kota-kota lain) tidur para pemilik dinding bangunan jadi tidak nyenyak lagi.
Bayangkan, baru saja mereka membayar mahal tukang cat untuk mengecat dinding toko, rumah, pagar, rolling door milik mereka sendiri dengan warna idaman mereka, belum lagi cat tersebut benar-benar mengering, eh...esok paginya ada secuil atau seabrek coretan cat di dinding bangunan mereka. Nyesek bukan?
Kita aja yang bukan pemilik dinding tersebut dan hanya bisa menyaksikan tentunya bisa merasakan kegeraman mungkin kemarahan sang empunya dinding bangunan.
Tidak jarang kita lihat pemilik bangunan bersusah payah membersihkan dindingnya dari coretan yang tidak diinginkannya tersebut. Tapi siapa bisa menjamin esoknya atau kapan-kapan di kemudian hari dindingnya akan luput dari tangan-tangan jahil pencorat-coret tak bertanggung jawab?
Bagi para pencorat-coret dinding sepertinya tidak ada ketakutan atau hal-hal yang bisa menahan nafsu iseng  mereka. Dinding apapun yang ditemui tidak ada yang luput dari incaran. Barangkali yang dapat membuat keder nyali mereka cuma dinding aset pemerintah saja karena akan berhadapan dengan hukum jika ketahuan aksinya.
Selain bangunan aset pemerintah, yang dapat membuat takut juga cuma aset kraton Ngayogyakarta.
Nah kalau ini mereka bukan saja akan berhadapan dengan hukum tetapi juga behadapan dengan warga Yogyakarta yang tidak rela bangunan bersejarah kebanggaan mereka dicorat-coret tangan iseng.
Lebih jauh lagi bisa kualat!
Syahrizal Pahlevi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H