Mohon tunggu...
Muhamad Reza Pahlefi
Muhamad Reza Pahlefi Mohon Tunggu... Freelancer - UIN KH ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Ingin Menjadi Manusia yang bermanfaat untuk manusia lainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Sufisme Tekstual dan Kontekstual Dalam Segi Pandang Tasawuf

13 Desember 2024   16:28 Diperbarui: 17 Desember 2024   03:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sesuai dengan teks asli, seperti Al-Qur'an dan hadits, sehingga nilai-nilai yang

disampaikan tetap autentik. Selain itu, pendekatan ini memberikan pemahaman yang

jelas tentang aturan-aturan syariat, sehingga menjadi panduan yang kokoh dalam menjalankan ajaran agama. Namun, pendekatan ini juga memiliki kelemahan, terutama dalam hal fleksibilitas. Ia sering kali dianggap kurang adaptif dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan modern. Pendekatan ini juga cenderung mengabaikan konteks sosial dan budaya tempat teks itu diterapkan, yang dapat mengakibatkan kurangnya relevansi dalam situasi tertentu. Pendekatan kontekstual memiliki kelebihan dalam kemampuannya menjawab tantangan zaman dan tetap relevan dengan isu-isu modern. Pendekatan ini juga membuka ruang dialog antara ajaran Islam dan realitas sosial, sehingga memungkinkan interpretasi yang lebih dinamis dan aplikatif terhadap ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pendekatan ini tidak luput dari kelemahan. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, ia berpotensi keluar dari batas syariat, karena terlalu menekankan relevansi dibandingkan otoritas teks.

Kesimpulan

Berbagai pendekatan dalam kajian Islam, baik sufisme, tekstual maupun kontekstual, mempunyai kontribusi yang unik dan saling melengkapi. Pendekatan tekstual menitikberatkan pada interpretasi ajaran Islam secara harafiah dan normatif, sedangkan pendekatan kontekstual menekankan pada relevansi ajaran tersebut dalam berbagai dinamika sosial, budaya, dan sejarah. Dengan mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut, kajian Islam dapat menawarkan pemahaman yang lebih holistik, tidak hanya mengeksplorasi nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam teks, namun juga mengeksplorasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti dan reviewer Islam untuk mengadopsi perspektif yang seimbang, guna memperoleh wawasan komprehensif tentang Islam dalam berbagai dimensi dan konteksnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun