Jawabannya lagi-lagi hubungannya dengan karakteristik bahasa arab. Â Penggunaan bentuk lampau dalam rohima bermakna sebagai bentuk optimis atau berharap dengan sangat.
Intinya keduanya sah digunakan untuk menjadi kalimat do'a (jumlah du'aiyyah).
Bagaimana dengan Almarhum?
Almarhum adalah kata. Apakah bisa mempunyai makna kalimat do'a. Dalam karakteristik bahasa arab bisa. Bukan hanya kata yang bisa bermakna kalimat, bahkan huruf saja bisa. Misal huruf alif dan lam. Ketika seseorang mengatakan Qola Al-Rosul, maka maknanya adalah Qola Rosululllah Muhammad. Atau jika dalam kontek kalimatnya tentang membicarakan nabi Musa, maka alif lam pada rosul bermakna Rosulullah Musa.
Bukan hanya huruf, harokat saja bisa bermakna satu kalimat bahkan beberapa kalimat. Contoh kalimat Amma Ba'du. Dommah pada dal artinya adalah kalimat atau untaian kalimat yang diucapkan sebelum ucapan amma ba'd tersebut.
Apakah bisa kata benda bermakna insya'i?
Dalam bahasa arab bisa. Contoh untuk menyuruh duduk, seseorang tidak perlu menggunakan fiil amr (kata perintah), tapi bisa menggunakan masdar (kata benda); juluusan.
Terus dari mana lahir makna do'a dari kata alhamrhum tersebut? Dalam bahasa arab ada karakeristik menyingkat sebuah kalimat. Dengan membuang kata kerja bahkan subjeknya. Seperti kata Ahlan. Ahlan itu artinya keluarga. Kata ini berasal dari halalta ahlan. Saya menerimamu menjadi keluarga kami.
Demikian juga dengan kata almarhum, ada beberapa kata yang dibuang sebelumnya. Yaitu ja'alahullahu marhuman billah; semoga Allah menjadikannya seorang yang disayangi oleh Allah. Dengan alasan telah difahami oleh pendengar kalimat itu hanya diambil kata marhuman nya saja. Dengan alasan bahwa yang dimaksud itu telah jelas, maka ditambahi alif dan lam, jadilah almarhum.
Pemilihan do'a almarhum tentu ada tujuannya dengan karakteristik kebahasa araban yang memberikan kelebihan tertentu dibanding kata kerja bentuk lampau atau kata kerja bentuk sekarang atau future.Â
Kelebihannya penggunaan kata almarhum adalah doa yang bisa berfungsi sebagai kata ganti dari orang yang didoakan, dalam kalimat tentu lebih mudah digunakan karena bisa bisa menempati sebagai subjek atau objek dalam sebuah kalimat.Â