“Jadi bagaimana baiknya tuan pendekar? Kita kembali saja?” Kayan berbisik. Suaranya bergetar.
“Tidak,” ujar Pendekar Misterius sambil menggelengkan kepala. “Kita bersiap-siap di sini. Sambil menunggu rekan-rekan kita beraksi!!”
“Rekan-rekan? Maksud tuan, Pendekar Padi Emas dan teman-teman? Apa yang akan mereka lakukan? Dan bagaimana mereka bisa membantu kita lolos?”
Pendekar Misterius hanya tersenyum. Dia menatap langit. Awan putih samar menyaput matahari. Dia menatap para prajurit yang berjaga. Dan dia menunggu. (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H