Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Darah di Wilwatikta Eps 59: Hasrat Aneh Menuntut Pelampiasan

2 Februari 2015   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:57 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan itu meronta. Ciuman Dhanapati lepas. Dan bibirnya kini hinggap di leher. Dan kemudian ke pucuk bukit sebelah kanan yang masih basah.

Kaleena kembali meronta. Namun pemuda itu memeluk pinggangnya, dan menciumi sepasang bukit miliknya dengan ganas.

“Dhanapati... Jangan....”

Namun Dhanapati tidak berhenti. Dia seperti dirasuki oleh perasaan aneh yang membakar dada. Ada hasrat aneh yang muncul di dalam jiwa yang menuntut pelampiasan...

“Dhanapati... Ularrr... Ularrr!!!”

Teriakan Kaleena membuat lelaki muda itu sadar. Dia menoleh. Dan terkejut bukan main. Tempat mereka berdiri kini dikelilingi puluhan, atau mungkin ratusan ular yang berdesis ganas!!

14228513571582583152
14228513571582583152
(snakeville.com)

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun