Terdalam luka di bahu kanan ini
Kutepisnya dengan lengan kiri
Sebilah "Kawali"
Tertancaplah sudah
Matanya menawan tajam
Ahh..
Hatimu telah kau lemparkan
Aku tak mundur sedikitpun
Aku pun tak tak gentar sebentarpun
Aku yang selama ini telah memilihmu
Jika pun luka yang harus kutunggu
Bersedia
Kumenantinya
Akulah pelana
Akulah harimau
Akulah risau
Setidaknya aku tak mati dengan tidak menepati janji
Bersemayamlah aku dalam puisiku
Tuhan kan menjemputku
Dengan firmannya
"Kembalilah, rajiuun."
Dan kau...
Kelam
Bahagiamu
Meratap nisanku
*****
Makassar. 23/12/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H