Saya: "Keras kehidupan dih Lato."
Kakek: "Iya, tapi itu tommi na seangkatanku dulu di SR, napahami sekali apa yang napelajari, karena kalau disuruhmiki hapuski, nda bisamaki bacai lagi. Nda sama kayak sekarang ada semuami di internet, jadi itu anak-anak jadi jabemi (baca Bugis: Manja)."
****
Setelah melalui beberapa fase wawancara saya tentunya belum bisa mem-fix-an hipotesisnya, perlu obeservasi lagi.
Saya lalu mencoba, meneliti seberapa jauh kakek saya itu masih mengingat dan memahami apa yang telah dipelajarinya saat masih di SR (Sekolah Rakyat) dulu.
Mulai dari materi Ilmu Bumi, Ilmu Alam, Ilmu Hitung sampai kepada materi Budi Pekerti, walau secara ekplisit kakek saya tidak dapat mendeksripsikannya secara detail, akan tetapi dalam penerapannya beliau sangat memeliharanya.
Untuk lebih jelasnya saya uraiakan satu persatu:
1.Ilmu Bumi
Kakek saya sangat bisa memprediksi bagaimana hubungan antar umur bulan dengan bagaimana pasang surut air di lautan.
2. Ilmu Alam
Kakek saya bisa menganalisa ikan-ikan liar apa yang banyak berkembang biak pada saat musim-musim pacaroba tiba.