Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mertua yang Suka Ngomongin Jelek Menantunya di Belakang, Enaknya Diapain?

14 Juli 2020   18:54 Diperbarui: 31 Mei 2021   13:53 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mertua yang Suka Ngomongin Jelek Menantunya di Belakang (Ilutrasi: pixabay.com)

Parahnya, masa sekarang sedang pandemi Covid-19, banyak karyawan di PHK, termasuk suami tante saya itu. Lah, mertuanya nggak mau tahu, pokoknya harus kerja, kerja, kerja, untuk Indonesia maju atau setidaknya untuk keluarganyalah dulu.

Dari latar belakang itulah saya bisa merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana si Menantu bisa mendapatkan isi perut dan uang agar tidak lagi diomongin mertuanya?

2. Bagaimana cara si menantu untuk menciptakan lapangan kerja?

Baca juga : 4 Sebab Rusaknya Hubungan Mertua dan Menantu

Pembahasan.

Satu hal yang telah kita mafhumi sebagai makhluk yang makan, bersetubuh, dan berak ini bahwa semua hal akan berubah termasuk isi perut dan uang, yang pasti hanyalah perubahan itu sendiri. Dari sanalah titik pijak si menantu harus mengoperasikan cara berpikirnya untuk bagaimana ia bisa mampu memegang kendali atas sebuah perubahan.

Memegang kendali atas potensi-potenssi yang ada pada dirinya, memegang kendali atas hal-hal kecil yang bisa dia lakukan untuk bermanfaat kepada banyak orang, dan memegang kendali atas apa yang harus dia capai dalam sebuah perubahan. 

Jika hal itu ia lakukan ia akan sibuk bahkan sangat sibuk kepada dirinya sendiri. Sampai lupa bagaimana caranya resah lagi kepada omongan mertuanya, dan mertuanya mungkin akan tetap berbusa-busa ngomongin menantunya, namun yang harus diingat beliau sudah tua, heheh. (hai nek, kamu cantik kok).

Bila si menantu secara konsisten melakukan hal tersebut, bukan mungkin bahkan sangat tidak mungkin dia mampu mendapatkan isi perut dan uang dengan cepat. Akan tetapi yang lebih esensi dia telah bersetia kepada dirinya sendiri.

Lalu bagaimana cara si menantu untuk menciptakan lapangan kerja?

Saran saya kepada suami tante saya itu, kerja-kerja konvenional sekarang telah digeserkan oleh kerja-kerja digital, ada banyak sekali lapangan kerja yang bisa dia ciptakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun