wahai sang guru...
masihkah engkau seperti yang dulu,
saat engkau menjadi teladan, pengayom, dan motivator.
kepada anak-anak bangsa ini,
masihkah engkau mengajarkan. apa yang disebut kejujuran, keikhlasan, kesabaran, dan kerendahatian.
tatkala anak-anak bangsa ini takut kepadamu dan menghormatimu,
karena ketegasanmu.
mendidik mereka....
apakah ketegasanmu adalah bukti kecintaanmu.
namun, guru tetaplah guru.
tak ada mantan guru ataupun bekas guru.
karena engkau pendidikan terlahir..
karena engkau manusia berilmu...
karena engkau mengajar arti hidup...
dan kuberdoa .....
agar dirimu selalu kuat mendidik bangsa ini,
agar dirimu selalu ikhlas mengajarkan ilmu-mu.
agar dirimu mendapatkan ridho dan rahmat dari sang maha kuasa,
jika bukan karena dirimu aku tak bisa berbuat apa-apa.
jika bukan karena dekapan-mu aku tak tahu siapa orang tuaku di sekolah,
engkaulah guruku....
kurindu tegur sapamu saat memberikan tugas,
kurindu senyum manismu saat mengajar.
kurindu gerakan tangan-mu saat menulis di papan tulis,
walau terkadang aku nakal, membolos, dan membohongimu.
tapi, uluran tangan-mu saat aku cium,
tak pernah berubah...
entah itu anak nakal atau anak pintar,
semua sama di mata-mu.
karena itu, semoga engkau masih hidup sampai aku sukses nanti,
agar aku bisa membalas jasa-jasamu.
walau tak sebanding dengan apa yang engkau berikan kepadaku....
Â
SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2015,  (walau sudah lewat kawan hahahaha..)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H