Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Zig Zag Eropa Hentikan Biodiesel Indonesia

12 Mei 2019   16:22 Diperbarui: 12 Mei 2019   16:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://www.star2.com 

2. Kebakaran Lahan Sawit di Rohil Riau Terus Meluas

Sindo News, 16 Agustus 2016

3. Palm oil: who's still trashing forests?

Green Peace, 3 Maret 2016

Semuanya menuduh perkebunan kelapa sawit adalah biang pembakaran. Padahak setelah diselediki, kebakaran bukan disebabkan pembakaran oleh perusahaan, namun cuaca yang ektrim.,  situasi itu terjadi karena suhu ekstrim yang sedang terjadi

Apalagi setelah pemerintah mengeluarkan moratorium perluasan perkebunan sawit resmi berlaku sejak tahun 2018 lalu.  Maka bisa dilihat berita-berita yang muncul, beralih kepada biodiesel, bukan lagu deforestasi yang kerap disuarakan..

Makanya dengan adanya RED II dan segera disahkan di Parlemen Eropa,  nuansa lain berbau Eropa akan segera timbyul, seperti pekerja anak, Upah buruh murah,

Tujuannya ya tetap satu, bagaiamana caranya, Ekspor sawit Indonesia yang menyumbang devisa sekian juta dolar tidak mengangkangi minyak nabati dari bunga matahari dan nabati asal kacang kedelai yg menjadi andalan Eropa juga Amerika dan Brasil, tidak keok oleh barang dari timur ini.

Maka segala macam cara serta diplomasi secara zigzag mereka lakoni,, dan Indonesia juga boleh berharap ke WTO jika sampai disidangkan kasus ini, secara diplomatis tentu harus lebih diperkuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun