Mohon tunggu...
Pablito del Sol
Pablito del Sol Mohon Tunggu... Freelancer - LEVANTATE Y ANDA! Hidup adalah sejarah dalam rangkaian Sabda

Penikmat Sabda dalam linea kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips dan Seni Jitu Mengedukasi Covidiots ala "Bang Toyib" Selama Pandemi!

15 April 2020   02:01 Diperbarui: 16 April 2020   10:30 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Are you seriously going to visit grandma? Dude, don't be such a covidiot." 
"See that guy with the 200 toilet paper rolls? What a covidiot."

Media Indonesia pada Selasa, 24 Maret 2020 menerjemahkan definisi di atas sebagai berikut:

  • Orang yang keras kepala mengabaikan protokol menjaga jarak fisik sehingga justru menyebabkan penyebaran Covid-19 lebih masif.
  • Orang yang menimbun bahan makanan dengan tidak perlu sehingga menyebabkan kepanikan yang berlebihan terhadap Covid 19, dan merampas persediaan vital orang lain.
  • "Apakah Anda serius akan mengunjungi nenek? Kawan, jangan jadi covidiot."

"Lihat pria dengan 200 gulungan kertas toilet? Benar-benar covidiot."

Kedua definisi ini sangat berhubungan erat dengan nama figuratif Bang Toyib dalam lagu.  Bagian pertama menampilkan situasi mereka yang keluar dari rumah tanpa permisi, tanpa pemberitahuan dan alasan yang jelas hingga akhirnya dicari (dipangil-pangil) oleh anaknya. Juga sang isteri bertanya-tanya ke mana sang suami pergi. 

Ini adalah gambaran mereka yang tidak mau berdiam di rumah dan mengabaikan protokol jaga jarak baik sosial maupun fisik selama masa pandemi tanpa pemberitahuan dan alasan yang urgen.

Akibatnya dapat menimbulkan keresahan bagi orang lain terutama bagi anak dan isteri sendiri. Pada bagian reffnya kita dapat menemukan lamanya waktu Bang Toyib berada di luar rumah dan tak pulang-pulang: tiga kali puasa, tiga kali lebaran.

Secara kronologis, waktu ini menunjukkan durasi tiga tahun tanpa kehadiran Bang Toyib. Tapi jika dilihat dari dari momen pandemi, ini menunjukkan sebuah keadaan yang serius, yakni tidak hadir dalam perayaan keagamaan di rumah, juga tidak menikmati "masa puasa" bersama di rumah. 

Social distancing dan physical distancing merupakan bentuk "puasa" dari mobilitas dan aktivitas di luar rumah sehingga figur Bang Toyib adalah figur yang keras kepala yang dapat menyebabkan penyeberan covid 19 menjadi lebih masif. Inilah covidiot jenis pertama.

Lalu bagaimana dengan definisi kedua? Hubungannya ada dalam pembahasan bagian berikut ini.

Kembali dan Betahnya Bang Toyib di Rumah.

Lirik lagu Bang Toyib telah memberi label kepada Bang Toyib sebagai pribadi covidiot. Namun, benarkah bahwa ia tidak bisa kembali dan betah tinggal di rumah? Demi kebaikan bersama, di beberapa negara di mana lockdown telah diberlakukan, para covidiot (Bang Toyibs) terpaksa harus dipulangkan ke rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun