Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Terakhir

31 Desember 2024   09:28 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:15 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari terakhir magang di kantor KPU datang lebih cepat dari yang Aku duga. Setelah tujuh bulan penuh aktivitas, tawa, dan belajar, kini ia harus berpamitan dengan suasana yang sudah terasa seperti rumah kedua.

Pagi itu, aku datang lebih awal. Kantor masih sepi, hanya ada beberapa staf yang sibuk dengan berkas-berkas. Aku duduk di meja kerja dan mengamati ruangan yang penuh dengan kenangan.

"Pagi! Tumben pagi banget. Biasanya kamu datang pas-pasan. " Ucap Luki salah satu teman magangnya. Sambil meletakkan tas di meja sebelah, Aku tertawa kecil. "Ya, hari terakhir kan. Mau menikmati kantor ini lebih lama. Nggak nyangka, ya, kita sudah selesai. " Ucap Adi. "Iya, Rasanya baru kemarin kita bingung belajar membuat surat dan pengarsipan. Sekarang malah sudah lancar banget. " ujar Luki sambil tersenyum. 

Jam sepuluh, acara pelepasan dimulai di ruang rapat utama. Semua siswa magang berkumpul bersama para pegawai KPU dan pembimbing dari sekolah. 

Di depan, Pak Heru, kepala bagian SDM, membuka acara dengan senyuman hangat, "Selamat pagi, semuanya ! Hari ini kita melepas teman-teman magang yang sudah bekerja keras selama tujuh bulan terakhir. Terima kasih atas dedikasi kalian. Semoga pengalaman di sini menjadi bekal untuk masa depan. " Ucap Pak Heru dengan nada tulus. 

Setelah sambutan, acara ini dilanjutkan dengan menyampaikan kesan dan pesan untuk KPU.

" Terimakasih kembali, Pak Heru. Dikarenakan telah menerima siswa kami untuk melakukan magang di Kantor KPU ini. Sebelumnya, mohon maaf apabila siswa kami melakukan kesalahan baik yang besar maupun kecil. " Ucap Pembimbing Sekolahku.

"Oh tidak kok, Pak. Siswa - siswa bapak malah membantu kami menyelesaikan persoalan dan pekerjaan yang ada di kantor. " Ucap Pak Heru. 

"Kami merasa sangat terbantu atas kehadiran siswa magang dari sekolah bapak. " Tambah Pak Heru.

"Yah, kalau boleh diperpanjang, saya perpanjang, Pak. Hehehe " Ucap Pak Heru sambil tertawa kecil.

Semua yang ada di ruangan tersebut tertawa

"Baik, anak - anakku apakah ada kesan dan pesan yang ingin disampaikan ? " Ucap Pembimbing Sekolahku.

"Ada, Pak. " Ucap Luki.

"Silakan. " Ucap Pembimbing Sekolahku.

"Terimakasih Bapak Ibu yang telah membimbing kami selama kami magang di KPU. Kami jadi lebih mengerti dinamika KPU itu seperti apa, dunia kerja seperti apa. Kami menjadi tidak terlalu takut atau kaget disaat memasuki dunia kerja nanti. Dan yang terakhir, Kami mohon maaf sebesar - besarnya apabila kami membuat kesalahan yang kecil maupun besar. Semoga KPU menjadi instansi yang semakin maju dalam mewujudkan Pemilu yang Luber dan Jurdil. Sekian. Terimakasih. " Ucap Luki.

"Baik, Terimakasih atas kesan dan pesan yang diberikan kepada KPU. Mari kita foto bersama terlebih dahulu. " Ucap Pak Heru.

Sesi Foto Bersama

Setelah acara selesai, Aku dan teman-temanku menghabiskan waktu untuk berfoto bersama dan berbincang dengan para staf. 

Aku menghampiri Mbak Mira, salah satu mentor yang paling sering membimbingku dan masih muda. "Mbak Mira, saya mau pamit. Terima kasih banyak untuk bimbingannya selama ini. " ucapku sambil menjabat tangan Mbak Mira. Mbak Mira tersenyum lembut, "Sama-sama, Kamu anak yang cepat belajar. Jangan berhenti mencoba hal baru, ya. Saya yakin kamu akan sukses. " 

Sore itu, sebelum pulang, Aku berdiri di depan pintu kantor KPU, menatap gedung yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Aku menarik napas dalam-dalam, lalu berbisik pada dirinya sendiri.

Terima kasih untuk semuanya. Sampai jumpa di lain waktu.

Dengan langkah mantap, Aku meninggalkan gedung itu, membawa kenangan dan semangat baru untuk masa depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun