Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanyakan Pada Sumbernya

2 Mei 2024   09:25 Diperbarui: 2 Mei 2024   09:46 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waalaikumsalam, pak. " Jawab satu kelas.

"Anak - anakku yang saya sayangi, mari berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran dengan membaca al fatihah. Berdoa mulai. " Ucap Pak Garok.

"Selesai." Kata Pak Garok.

"Mohon maaf anak - anak, saya terlambat gara - gara tadi dihentikan oleh beberapa anak yang ingin bertanya tentang salah satu materi." Ucap Pak Garok.

"Oke anak - anak, kita sekarang menuju bab baru tentang Adab Bersosialisasi. bla bla bla.... " Ucap Pak Garok.

Akhirnya pelajaran sang guru killer pun dimulai. Suasana kelas tampak sunyi tiada suara. Pelajaran Pak Garok berlangsung selama 2 jam. Pelajaran Pak Garok merupakan pelajaran terakhir di kelas Amir, Rama, dan Ilham.

"Teeeet Teeeet Saatnya pulang hati - hati di jalan " Suara bel sekolah sudah menunjukkan waktu pulang.

"Oh, bel sekolah sudah memanggil. Silakan dirapikan barang - barang kalian dan persiapan pulang. " Kata Pak Garok.

"Baik, saya rasa cukup sekian dan terimakasih. Sebelum pulang, mari berdoa terlebih dahulu. Berdoa Mulai. " Ucap Pak Garok.

"Berdoa selesai, silakan pulang anak - anak. " Kata Pak Garok.

Walau Pak Garok dikenal sebagai guru killer, tetapi beliau sangat disiplin dalam segala hal dan beliau sangat ahli dibidangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun