Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Lupakan Budayamu

1 Mei 2024   06:14 Diperbarui: 1 Mei 2024   06:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, tampak seorang anak yang sedang bermain game di dalam kamarnya. Diketahui nama anak itu adalah Zeus. Disepanjang hari libur, Zeus hanya bermain game di kamarnya. Bahkan saat Amir yang merupakan teman sekolahnya ingin berkunjung ke rumahnya, Zeus selalu beralasan bahwa ia sedang di luar kota. 

"Zeus, besok aku kerumahmu yaa " Kata Amir. 

"Waduhh, nggak bisa, mir. Aku ada acara mendadak ke luar kota. " Ujar Zeus.

"Halahh, kamu mesti gitu. Jangan alasan terus lahh.. Aku cuman ingin bersilaturahmi kayak anak - anak lain yang pergi ke rumah temannya. " Jawab Amir dengan kesal.

"hehehe..." Zeus tertawa kecil.

"Jangan tertawa gitu us. Jangan menyepelekan.. wkwk... Takutnya nanti kamu dicap sama anak - anak lain sebagai anak yang anti-sosial. " Jawab Amir sambil agak santai.

"Iya, mir. Tapi memang besok aku nggak bisa. Mungkin lain kali aja, bagaimana ? "Jawab Zeus sambil mencoba meyakinkan Amir.

"Bener lho, ya ?? " Jawab Amir sambil agak sedikit ragu.

"Iya. " Jawab Zeus.

Baca juga: Bangun Kesiangan

"Oke. " Jawab Amir.

3 Minggu lamanya, tiba - tiba ada pameran kebudayaan yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal Zeus. Acara tersebut diadakan saat sore hari. Amir pun mengetahui acara tersebut lewat sosmed. Sontak, Amir pun mengajak Zeus untuk menghadiri acara tersebut. Kali ini, Amir akan memaksa Zeus untuk meninggalkan zona nyamannya.

"Zeus, nanti sore ada acara pameran kebudayaan di sekitar rumahmu. Ayo kesana ! " Ujar Amir.

"Waduhh, Aku sibuk, mir. " Jawab Zeus.

"Halahh, kali ini gak usah alasan, us. " Jawab Amir sambil geram.

"Wkwkwk.. Tapi beneran lho, Aku sibuk hari ini. " Jawab Zeus.

"Halahh, paling sibuk main game seharian. " Ledek Amir.

"Kalau menolak untuk di silaturahmi sih terserah, ya. Cuman kalau menolak untuk menghadiri pagelaran kebudayaan, pagelaran wayang, nanti dikhawatirkan kamu nggak ngerti budayamu sendiri lho. " Jawab Amir.

"Kalau kamu nggak suka, minimal kamu tau lahh.. wujudnya seperti apa, bendanya gimana, dll. Soalnya, kalau kamu nggak ngerti budayamu. Ditakutkan budayamu akan lenyap dan nggak terlestarikan. " Tambah Amir dengan sangat geram.

"Iya, iya mir. Aku paham. Tapi aku sedang sibuk. " Jawab Zeus.

"Ah, bodolah, us. Nanti sore aku akan ke rumahmu. Aku nanti akan cari rumahmu lewat teman - teman yang rumahnya deket sana. " Jawab Amir dengan geram.

Setelah percakapan yang berlangsung lama, Zeus akhirnya tersadar bahwa budaya itu merupakan identitas. Dan orang - orang yang tinggal disana harus melestarikannya. Akhirnya, Zeus mempersiapkan diri apabila Amir benar - benar mengajaknya ke pagelaran kebudayaan tersebut. 

Sore hari pun tiba, Amir akhirnya datang di depan rumah Zeus. 

"knock knock.. permisi..." Amir mengetuk pintu.

"kriek.. iya, dengan siapa ya ? " Ayah Zeus membuka pintu.

"Oh, pak. Saya Amir teman sekolahnya Zeus. Apakah anaknya ada di rumah ? " Tanya Amir.

"Oh, Ada nak. sebentar ya.. " Jawab Ayah Zeus.

Tak lama, datanglah Zeus menghampiri Amir.

"LHOO.. Beneran dateng kamu, mir ? " Zeus terkejut.

"Iyalah, lha kamu aja diajak di wa susah amat. " Jawab Amir sambil geram.

"Ayo, siap - siap ke pagelaran budaya ! " Amir mengajak Zeus.

"Ayok dah. " Jawab Zeus.

"EH... Tumbenn mau diajak ke acara kebudayaan.. " Amir terheran - heran.

"Iya, Aku sudah paham pentingnya budaya sebagai identitas. " Jawab Zeus.

"Sip ! " Jawab Amir.

Akhirnya mereka pun sampai dan menikmati pagelaran budaya disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun