"Zeus, nanti sore ada acara pameran kebudayaan di sekitar rumahmu. Ayo kesana ! " Ujar Amir.
"Waduhh, Aku sibuk, mir. " Jawab Zeus.
"Halahh, kali ini gak usah alasan, us. " Jawab Amir sambil geram.
"Wkwkwk.. Tapi beneran lho, Aku sibuk hari ini. " Jawab Zeus.
"Halahh, paling sibuk main game seharian. " Ledek Amir.
"Kalau menolak untuk di silaturahmi sih terserah, ya. Cuman kalau menolak untuk menghadiri pagelaran kebudayaan, pagelaran wayang, nanti dikhawatirkan kamu nggak ngerti budayamu sendiri lho. " Jawab Amir.
"Kalau kamu nggak suka, minimal kamu tau lahh.. wujudnya seperti apa, bendanya gimana, dll. Soalnya, kalau kamu nggak ngerti budayamu. Ditakutkan budayamu akan lenyap dan nggak terlestarikan. " Tambah Amir dengan sangat geram.
"Iya, iya mir. Aku paham. Tapi aku sedang sibuk. " Jawab Zeus.
"Ah, bodolah, us. Nanti sore aku akan ke rumahmu. Aku nanti akan cari rumahmu lewat teman - teman yang rumahnya deket sana. " Jawab Amir dengan geram.
Setelah percakapan yang berlangsung lama, Zeus akhirnya tersadar bahwa budaya itu merupakan identitas. Dan orang - orang yang tinggal disana harus melestarikannya. Akhirnya, Zeus mempersiapkan diri apabila Amir benar - benar mengajaknya ke pagelaran kebudayaan tersebut.Â
Sore hari pun tiba, Amir akhirnya datang di depan rumah Zeus.Â