Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Horor

Insiden Aksa 1989 (Bagian - 1)

4 April 2024   20:47 Diperbarui: 16 April 2024   08:32 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Pegunungan Aksa, terdapat satu lab penelitian yang sangat rahasia. Diketahui bahwa lab itu sudah berdiri sejak tahun 1983. Tidak ada seorang pun yang boleh melewati di sekitar area lab tersebut. Apabila ada yang melewati lab tersebut, maka akan diurus sampai ke pengadilan karena tempat tidak boleh diketahui publik. 

Sejak awal pendirian lab tersebut hingga saat kini, belum ada satu pun orang yang mengetahui apa yang ada dan sedang dilakukan di dalam area lab tersebut kecuali personel lab itu sendiri. 

Pada tahun 1989 tepatnya hari senin, seorang ilmuwan ternama yang bernama Profesor Redy datang terlambat. Profesor Redy ditugaskan pada sektor V bersama dengan asistennya yang bernama Ale. Sektor V merupakan sektor pengurusan mikroorganisme atau masalah biologi lainnya. 

Profesor Redy datang pada waktu jam menunjukkan pukul 09.00 dan langsung disapa oleh seorang satpam. 

"Selamat pagi, Profesor Redy ! Sepertinya anda terlambat." Sapa satpam tersebut sambil bercanda.

"Selamat pagi juga, hehehe iya." Jawab Profesor Redy sambil tersenyum.

Tiba - tiba terdengar suara dari interkom menyuruh Profesor Redy untuk segera ke Sektor V.

"Mohon Perhatian kepada seluruh personel, panggilan ditunjukkan kepada Profesor Redy untuk segera ke sektor V untuk segera melakukan prosedur penelitian terbaru dan ditunggu oleh Asisten Ale ! "

Ketika Profesor Redy hendak menuju lift yang tujuannya ke Sektor V, lift tersebut rusak. Akhirnya sang Profesor memutuskan untuk mencoba lift yang ada di Sektor G. 

Baca juga: Bangun Kesiangan

"Untungnya ada lift dari Sektor G yang mengarah ke Sektor V. Aku tidak perlu menaiki tangga darurat yang membuatku sangat kelelahan itu." Kata Profesor Redy dengan lirih.

Perlu diketahui, letak Sektor G berada tepat di sebelah kiri dari lobby lab. Sedangkan Sektor V ada di lantai 3 lab penelitian.

Saat sampai di lantai 3, Profesor Redy disambut oleh satpam dan asistennya yang bernama Ale. 

"Selamat pagi, Profesor Redy !" Sapa satpam.

"Selamat pagi, Prof!" Sapa Ale.

"Selamat pagi semua ! Ayo kita lakukan pengetesan terhadap virus itu !" Jawab Profesor Redy.

"Jangan lupa, gunakan alat pelindung diri untuk melindungi dirimu dari virus itu !" Tambah Profesor Redy.

"Baiklah, Prof ! Let's Goo !!" Sahut keduanya.

Akhirnya Profesor Redy bersama dengan Ale masuk kedalam ruangan pengetesan virus tersebut.

Setelah 4 jam berlalu, tiba - tiba lampu yang ada di lantai 3 padam. Para satpam yang tidak bertugas pun segera menuju ke arah generator listrik.

 Betapa terkejutnya mereka setelah menemukan sebuah makhluk aneh yang menempel pada generator listrik dan membuat generator tersebut berhenti berfungsi. 

Salah satu satpam tersebut menyentuh makhluk aneh itu dengan maksud dipindahkan dari generator. Setelah satpam tersebut memindahkan makhluk itu, ia merasa tidak enak badan, seperti mual, pusing dan muntah darah. Satpam lain yang menyadari hal ini segera meminta tim medis untuk segera ke lantai 3 tepatnya di ruang generator listrik menggunakan interkom.  

Sebelum tim medis tiba, tiba - tiba tubuh satpam tersebut terbuka dan tampak makhluk aneh itu ada di dalam perutnya. Satpam kedua pun terkejut bukan main dan segera meraih senjatanya, dikarenakan satpam yang berubah itu hendak menyerangnya. Tim medis yang baru datang pun juga terkejut. Mereka sepakat untuk melakukan prosedur keamanan pada lab penelitian tersebut.

Salah satu satpam yang masih tersisa segera menuju ke interkom untuk menginformasikan agar personel yang ada di seluruh sektor yang ada lantai 3 segera dievakuasi ke Sektor J di lantai 2. Tak lupa, satpam itu juga membunyikan alarm sebagai pertanda bahaya dan menyalakan Auto Turret. Tak lama kemudian, dia diserang oleh makhluk aneh tersebut yang ada tepat di belakangnya. 

Pada waktu yang bersamaan, Profesor Redy dan Ale yang mendengar pengumuman itu segera mengemasi sampel yang ada di ruangan itu dan segera keluar ruangan. Profesor Redy dan Ale melihat keadaan di luar ruangan menjadi sangat kacau. Mayat ada dimana - mana, banyak orang yang sudah berubah. Dan tak lupa, makhluk itu sudah memenuhi hampir di setiap sektor di lantai 3.

 Akhirnya, mereka dengan sangat hati - hati mengambil obat - obatan yang penting dan mengambil senjata di ruangan penyimpanan. 

Setelah mempersiapkan semuanya, mereka akhirnya pergi menuju lift evakuasi terdekat. Disana, mereka menemukan beberapa personel yang berhasil selamat dari insiden ini. Mereka adalah 4 satpam, 4 peneliti, dan 5 tim medis. Para satpam bertanya kepada Profesor Redy tentang personel yang masih hidup.

"Prof, apakah sudah tidak ada lagi personel yang hidup di lantai ini ?"

"Sejauh mata memandang, saya tidak menemukan personel yang masih hidup disini" Jawab Profesor.

"Baiklah teman - teman, kalau begitu ayo ke tempat evakuasi !" Sahut Satpam.

"Gaskeunnn ! " Sahut personel yang masih hidup itu.

BERAKHIR BAGIAN 1

Halo, Readers !

Semoga kalian menikmati cerita horor fiksiku yah ! 

Jika kalian suka, jangan lupa klik like, share, dan komennya hehe...

Terimakasih telah membacanya, untuk Bagian 2 ditunggu yah ! STAY TUNED !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun