Secara pribadi, saya terkadang sedih ketika mendengar ucapan tersebut keluar dari mulut seorang guru senior baik melalui ucapan langsung maupun postingan di media sosial.
Memang benar bahwa guru-guru muda butuh pengamalan sembari belajar demi mengembangkan kompetensi mengajarnya. Hanya saja, guru senior tidak selalu bisa bergantung kepada guru muda, bukan?
Guru yang merdeka adalah guru yang berdikari. Semestinya kita para pendidik tidak terlalu bergantung dengan orang lain. Bahkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah, bayangan milikmu sendiri akan meninggalkanmu saat kamu berada di dalam kegelapan.
Jadi, salah satu jalan terbaik bagi guru untuk merengkuh kemerdekaan mengajar ialah dengan cara belajar.
Dengan belajar, seorang guru bisa terus bertumbuh. Keadaan yang tak bisa tertebak bisa kita jadikan titik balik untuk memacu diri, dan momentum seperti Hari Kemerdekaan Indonesia bisa dijadikan landasan pacu bagi para pendidik untuk terus berjuang memperbaiki diri.
Belajar untuk terus bertumbuh tidak memandang setinggi apa jabatan, senioritas, serta berapa umur seorang guru.
Belajar adalah bagian dari perjuangan karena merupakan proses yang tidak akan pernah berakhir. Belajar bagi guru juga bagian dari kebaikan. Maka dari itulah, jangan pernah malu untuk menambah ilmu.
"Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun". (Bung Karno)
Salam Merdeka!
Dirgahayu Indonesiaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H