Menurut saya, kebijakan tersebut berbau milenial sehingga disesuaikan dengan kecenderungan perilaku generasi kekinian yang ingin terlepas dari jeratan kekakuan.
Terang saja, menurut Data Sensus Penduduk dan Administrasi Kependudukan 2020 ada 25,87% penduduk Indonesia yang tergolong generasi milenial dan 27,94% generasi Z. Jika kita tilik dari sisi umur, berarti mayoritas guru saat ini lebih banyak diisi oleh generasi milenial dan Z.
Meski demikian, jangan lupa bahwa eksistensi generasi X belum surut. Tercatat masih ada 21,88% penduduk Indonesia yang lahir pada rentang tahun 1965-1980.
Jika kita sandarkan tahun tersebut kepada profesi guru, artinya guru yang dimaksud adalah mereka yang mulai memasuki usia pensiun.
Yup. Di sinilah tantangannya. Walaupun sudah senior, tidak semua guru generasi X mau berpikir secara milenial. Terkadang sebagian dari mereka masih betah dengan aturan yang kaku, format yang harus "begini dan begitu", serta setengah hati dalam beradaptasi.
Bayangkan bila para generasi X tersebut menjabat di sebuah lembaga pendidikan, maka ketangguhan guru milenial benar-benar sedang menemui ujiannya.
Walau begitu, guru kekinian harus memerdekakan diri dari aturan pengajaran yang kaku.
Pandemi bukanlah alasan untuk berkeluh karena kegiatan belajar-mengajar akan terus berlanjut. Guru merdeka itu tangguh, dan --seperti ucap Ki Hadjar Dewantara-- tabah menghadapi rintangan apapun.
Guru Merdeka, Belajar Lalu Terus Bertumbuh
Guru merdeka bukan hanya bebas untuk berkarya melainkan juga mau untuk bertumbuh. Sebagaimana kata merdeka yang tidak hanya cukup diucap dengan kata-kata, guru pula tidak cukup hanya berucap merdeka mengajar.
Seseorang yang diberi amanah dan tanggung jawab untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa juga harus mengobarkan aksi dan melanjutkan perjuangan dengan cara belajar hal-hal yang baru.
Kenyataannya, guru tidak selalu benar sedangkan tantangan makin hari makin rumit dan kompleks. Jikalau seorang guru enggan menyelam ke lautan ilmu dan mengembangkan kompetensi, maka dirinya bakal sulit untuk bertumbuh.
Tapi, kan, saya sudah berumur, dan di sebelah saya masih banyak guru-guru muda yang lebih cepat untuk belajar?