Hanya ada satu alasan terkuat mengapa ia menulis, yaitu Nezuko. Adik perempuan tersayang sekaligus satu-satunya keluarga Tanjiro yang tersisa di dunia ini.
Buku harian tersebut secara tidak sengaja telah menjadi lahan curhat sekaligus teman ngobrol bagi Tanjiro. Tidak peduli kelelahan atau bahkan kesakitan gara-gara latihan, ia selalu menyempatkan diri untuk menulis setiap malam.
Meskipun cuma 2 episode, tapi durasi kisahnya sampai satu tahun, lho! Bayangkan saja, remaja sesibuk Tanjiro bisa menulis sekonsisten itu. Semangat menulisnya patut diacungi jempol.
Berbagai Hal yang Ditulis oleh Tanjiro Beserta Manfaatnya
Ada beragam hal yang bisa ditulis di buku harian. Dalam anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Tanjiro fokus menulis pengalaman pribadi berupa segala kejadian yang ia alami sejak pagi hingga sore hari.
Misalnya tentang teknik mengayun pedang yang mana pedang tersebut harus diayun bersamaan dengan arah ayunan tangan agar kekuatan tebasannya maksimal.
O ya, Tanjiro pun sempat mengisahkan perjuangannya dalam menguasai teknik pernapasan penuh dan kuda-kuda. Tidak lupa, kesan latihan menjadi pemburu iblis pun tak lupa ia tumpahkan.
Syahdan, apa manfaat menulis di buku harian yang didapat oleh Tanjiro?
Ada satu momen ketika buku catatan harian menjadi satu-satunya bekal bagi Tanjiro. Yup, momennya ialah pada saat Tanjiro harus melewati ujian akhir dari Guru Urokodaki untuk membelah batu besar sebagai prasyarat mengikuti Seleksi Pasukan Pemburu Iblis.
Batu tersebut selain besar juga sangat keras, bahkan Tanjiro pun sempat patah arang gegara berkali-kali terlihat tidak mampu menghancurkan batu. Sedihnya lagi, guru pedangnya pergi tanpa sepatah kata pun karena materi latihan untuk muridnya sudah habis.
Terus-menerus menemui kebuntuan, akhirnya Tanjiro mengulangi lagi semua materi latihan yang pernah diajarkan Guru Sakonji Urokodaki kepadanya. Di sanalah catatan harian Tanjiro menjadi sangat berguna.
"Latihan dasar seperti pernapasan dan kelenturan tubuh, untungnya aku mencatat semua itu di buku harianku," begitu ucap Tanjiro Kamado
Berbulan-bulan ia latihan dengan mengandalkan catatan tersebut hingga akhirnya ia bisa membelah batu besar.