Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pernah Perhatian Kemudian Menghilang [PPKM]

9 Juli 2021   20:38 Diperbarui: 9 Juli 2021   20:52 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernah Perhatian Kemudian Menghilang [PPKM]. Gambar oleh Hung Phm Anh dari Pixabay

"Kusemaikan rasaku di sini, dan kuharap rasa itu akan bertumbuh jelang hari penantian kita." Begitu ungkapan keseriusannya. Di sebalik kesungguhan itu ia selipkan harapan, dan tak lupa ia pupuk dengan doa-doa.

*

Dua minggu berlalu sejak si pemuda utarakan doa yang merdu itu. Selama tiga belas hari terakhir dirinya tak pernah melirik aplikasi perpesanan. Lost contact, tapi nomor harapan masih tersimpan manis dalam impiannya.

"Hai, impian. Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah lama kita tidak bertegur sapa. Rasanya penantian itu semakin dekat."

"Kabarku sangat baik. Aku sehat, sama sepertimu, juga sama seperti embun pagi yang kau nantikan dua minggu yang lalu. Harapan kita sudah semakin bertumbuh, dan aku sudah siap untuk lebih dekat denganmu."

Pemuda itu hanya tersenyum, lalu ia bercerita kepada daun-daun bahwa mungkin sekitar tiga bulan lagi dirinya bisa memetik impian. Masih sama seperti embun sejuk waktu itu.

Namun, belum habis tegukan kopi hitam melewati kerongkongan, dirinya teringat akan satu hal penting. Pemuda itu harus pergi ke luar kota demi mengurus surat izin usaha toko jam tangan yang baru saja dirintisnya.

Satu bulan, cukup? Mungkin lebih.

Baginya rasa itu penting, tapi pekerjaan juga menyangkut masa depan. Tak bisa dipilih salah satu, melainkan mesti dimiliki keduanya.

Tentang rasa, pemuda itu hanya pasrah seraya menitipkan impiannya kepada embun pagi. Lagian, harapan itu sudah berkecambah dan sebentar lagi akan berbunga. Mungkin saja akan ada kabar baik.


*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun