Jika suatu hari ada jam kosong dan tidak ada pekerjaan lain di SD, aku sempatkan untuk menulis sekitar 300-500 kata.
4. Mendapatkan Ide Saat Mengikuti Seminar dan Training
Ikut seminar dan training itu seru, tambah lagi ketika kegiatan itu seirama dengan renjanaku.
Selain mendapat ilmu baru, pengalaman baru, serta keterampilan baru, semenjak berteduh di Kompasiana aku juga menyempatkan untuk mencari ide menulis dari kegiatan tersebut.
Ya, setidaknya aku bisa merangkum sekaligus mengembangkan materi seminar sekaligus membaginya kepada para mantan pembaca.
5. Menjemput Ide dari Membaca
Terkadang, ada saat di mana kita sangat butuh untuk membaca. Misalnya ketika menemukan teori atau gagasan baru, mendengar pernyataan teman yang rasa-rasanya keliru, serta mengamati problematika negeri yang sesekali berseteru.
Aku pula begitu, bahwa terkadang ada momentum di mana aku begitu semangat mencari buku hingga duduk manis berjam-jam di perpustakaan daerah.
Semisal, saat pemberitaan aturan jilbab di sekolah yang sempat viral beberapa bulan yang lalu.
Karena bahan tulisku kurang, akhirnya aku membuka berjilid-jilid buku tafsir sembari memperbaharui pemahaman.
Mengapa aku sesemangat itu?
Karena waktu itu aku merasa sangat penting untuk memosting artikel. Bukan hanya momentumnya yang pas, melainkan juga ingin meluruskan pandangan keliru sebagian pembaca.
6. Merengkuh Ide dari Komentar Netizen di Situs Berita dan Media Sosial
Nah, ini yang cukup seru bagiku. Ketika ada berita viral terutama pada topik pendidikan, aku lebih sering mengamati komentar berita daripada artikel.